Kemiskinan dan Naluri Keibuan

Oleh. Puji Yuli
(Kontributor MazayaPost.com)

Kasih ibu seluas samudera. Itulah salah satu kalimat yang patut kita berikan kepada seorang ibu. Sosok ibu merupakan perempuan mulia yang rela berkorban untuk mengandung, melahirkan, menyusui, dan merawat anaknya dengan penuh kasih sayang. Makanya, kita sering dengar salah satu syair lagu kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa bagai sang surya menyinari dunia.

Tetapi kalau kita melihat fakta adanya seorang ibu yang tega untuk menjual bayinya maupun membunuh bayinya. Ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang ibu tega menjual bayinya yaitu faktor ekonomi dan kemiskinan. Faktor kemiskinan bisa menjadikan hilangnya naluri seorang ibu terhadap bayinya.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebutkan, para ibu yang menjual anak atau bayinya umumnya berasal dari kelompok rentan secara ekonomi. Ia juga meminta masyarakat untuk peka terhadap indikasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di lingkungan sekitar (antaranews.com, 23/02/2024).

Kondisi ini terjadi adalah buah dari penerapan ekonomi kapitalisme sekuler. Apalagi kemiskinan ini membuat masyarakat kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan pokok sehingga mematikan naluri keibuan. Makanya, kita jumpai adanya seorang ibu yang tega menjual bayinya demi mendapatkan uang untuk pemenuhan kebutuhan hidup yang makin tinggi.

Islam menjadikan negara wajib mewujudkan kesejahteraan individu per individu. Selain itu, Islam juga mengatur terkait kepemilikan dan zakat agar bisa menjamin kesejahteraan masyarakat. Selain itu, Islam juga memiliki aturan sanksi tegas dan menjerakan. Sehingga mencegah orang melakukan tindakan kejahatan seperti penjualan bayi maupun pembunuhan bayi karena faktor ekonomi dan kemiskinan. Sehingga Islam bisa mewujudkan naluri keibuan terhadap anaknya.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi