Rosalita,
Bogor
Disadari atau tidak, kehancuran negeri semakin terlihat jelas. Dampak dari melanggar hukum yang telah Allah tetapkan. Mau sampai kapan? Tidakkah kejadian demi kejadian membuat kita sadar, bencana alam terjadi di mana-mana, pembunuhan semakin marak terjadi, kasus korupsi yang tiada henti setiap tahun semakin meningkat, perjinahan, judi online dan masih banyak kehancuran lainnya. Sudah begitu banyak fakta-fakta yang terjadi dengan sistem yang rusak saat ini.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan sekaligus calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud MD, mengungkapkan data mengejutkan terkait kasus korupsi di Indonesia. Dalam acara pidato di hadapan ribuan wisudawan Universitas Negeri Padang pada Minggu (17/12/2023), Mahfud MD menyatakan bahwa 84 persen koruptor yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan lulusan perguruan tinggi.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat 3.056 peristiwa bencana alam di Indonesia selama periode 1 Januari-3 Oktober 2023. Mayoritas bencana alam tersebut berupa banjir, yaitu sebanyak 893 kejadian, diikuti cuaca ekstrem 861 kejadian.
Berikutnya, ada 687 kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 449 kejadian tanah longsor, 116 kekeringan, 24 gelombang pasang/abrasi, 24 gempa bumi, serta 2 kejadian erupsi gunung api.
Berdasarkan wilayahnya, pada 1 Januari-3 Oktober 2023 bencana alam paling banyak terjadi di Jawa Barat, yaitu mencapai 524 kejadian.
Judi online saat kini makin marak bahkan di kalangan pelajar dan mahasiswa. Perencana Keuangan Sayoga Risdya Prasetyo mengungkapkan fenomena judi online cukup memprihatinkan. Berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sejak awal 2023 hingga saat ini total angka transaksi masyarakat Indonesia dalam judi online sudah mencapai angka Rp 200 triliun. Belum lagi dengan banyaknya kasus penemuan mayat dan bunuh diri yang meningkat di 2023.
Sejak awal 2023, Polri menindak 1.680 kasus penemuan mayat dan 451 aksi bunuh diri di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut cenderung meningkat dari Januari hingga April 2023. Catatan di kepolisian menunjukkan perumahan dan pemukiman menjadi lokasi dengan jumlah terbanyak terkait penemuan mayat dan bunuh diri. (Pusiknas Bareskrim Polri). Pendidikan tinggi bukanlah sebuah jaminan untuk seseorang tidak melakukan hal-hal tersebut. Didukung dengan sistem yang rusak (sistem kapitalisme), maka sungguh miris negeri ini.
Itulah beberapa fakta yang terjadi dan masih banyak fakta-fakta yang lainnya. Semua yang terjadi sebenarnya sebuah teguran untuk menyadarkan kita bahwa itulah akibat dari hukum yang diambil selain dari hukum Allah. Lalu, adakah solusi dari fakta-fakta tersebut? Tidak ada solusi selain kembali kepada aturan Allah (hukum Syara’). Dengan menaati Allah dan rasul-Nya, berpegang teguhlah kepada Al-Qur’an dan Sunnah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 59,
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
Maka, hukum siapa lagi yang kita cari? Allah Swt. Menciptakan langit dan Bumi beserta isinya sudah sepaket dengan aturan-Nya. Hukum Allah dengan hukum yang dibuat oleh manusia sangat jauh berbeda. Hukum manusia membawa kepada ketidakadilan dan kehancuran, sedangkan hukum Allah membawa kepada keselamatan dan keberkahan. Bukalah mata hati kita, kembalilah kepada hukum Allah. Harus seberapa hancur lagi negeri ini barulah kita akan sadar. Bukankah Allah sudah memberikan peringatan-peringatan kecil untuk menyadarkan manusia. Wallahu a’lam bishshowab.