Kecelakaan Menahun Buah Sistem Rusak

Oleh. Novia Roesti (Muslimah Ideologis)

Kecelakaan lalu lintas terjadi berulang kali mestinya dapat diatasi dengan saksama. Anehnya, dalam sistem hari ini, kecelakaan lalu lintas selalu meningkat setiap tahunnya. Dilansir dari CNN Indonesia, terjadi kecelakaan maut Bus Trans Putera Ja’far di Ciater, kabupaten Subang Jawa Barat, Sabtu (11/5) malam telah menewaskan 11 korban penumpang yang terdiri dari 9 siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa barat, seorang guru dan seorang warga sekitar kejadian. Total korban yang terluka sebanyak 60 orang. Minggu, (12/05/2024).

Dinyatakan oleh Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, bus yang terlibat kecelakaan tidak memiliki izin angkutan. Diduga pula, kecelakaan itu terjadi karena rem blong pada bus tersebut, dan tidak ada sama sekali bekas rem di lokasi kecelakaan.

Lemahnya Sistem Keamanan

Standar keamanan kini tidak terjamin sempurna. Konsumen memilih harga yang murah dan abai akan keselamatan. Keterbatasan modal membuat pemilik sarana transportasi tidak memenuhi berbagai persyaratan layak jalan. Akibatnya, sebagian pemilik transportasi memanfaatkan kendaraan sekedarnya tanpa melihat kualitas dan kecakapan mengemudi demi meraup keuntungan. Mencari keuntungan dalam sarana transportasi boleh saja, karena jasa transportasi adalah salah satu sarana pekerjaan.

Hanya saja, dalam dalam sistem sekuler kapitalisme, tidak memperhatikan secara tegas keselamatan maupun jangkauan biaya. Ditambah lagi, kurangnya pengawasan dan tanggung jawab negara menyediakan fasilitas transportasi yang memadai. Jalanan transportasi banyak yang belum rata, kemacetan kian melanda akibat terlalu banyak kendaraan.

Seharusnya, hal ini bukan problem yang rumit selagi negara dapat mengontrol secara solutif. Tidak hanya faktor jaringan jalan dan kredibilitas kendaraan, egoisme masyarakat yang abai, ketidaksabaran mengantri dijalan, kebut- kebutan remaja di bawah umur, melanggar lalu lintas juga memicu ketidakstabilan jalan. Ini adalah faktor terbesar yaitu hilangnya budaya amar ma’ruf nahi mungkar dan tumbuhnya sikap individualisme permisifisme.

Islam Sistem Terbaik

Islam memandang sarana transportasi yang murah, aman, dan nyaman adalah fasilitas negara yang wajib bagi seluruh rakyat. Islam menerapkan standar keamanan terbaik sesuai dengan perkembangan teknologi paling mutakhir. Islam juga memiliki sanksi yang jera bagi pelanggar. Dengan kebijakan khalifah, hukum takzir bagi yang tidak menaati aturan negara.

Tetapi, bila masyarakat sudah menaati khalifah sedangkan kecelakaan masih terjadi, bagi yang menabrak dapat membayarkan diyat bagi keluarga sang korban. Negara dalam Islam juga memperhatikan sekaligus memperbaiki akhlak masyarakat. seorang muslim akan dibimbing sebagaimana seharusnya, sehingga kejahatan ego maupun sikap individualisme kembali menjadi iman dan ihsan. Masyarakat akan saling bahu membahu dalam kebaikan, menaati aturan negara yang dipimpin khalifah, termasuk perihal lalu lintas.

Budaya amar makruf nahi mungkar ditegakkan supaya menutupi celah pelanggaran, sebagaimana disebutkan dalam ayat, “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia ( karna kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS Ali Imran: 110).

Hanya Islam dengan sistem negara berbasis Khilafahlah yang mampu menuntaskan probematika umat. Wallahu a’lam bisshowwab.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi