Kasus DBD Mengancam Generasi

Oleh. Puji Yuli
(Kontributor MazayaPost.com)

Indonesia sebagai negara endemik dengue, menghadapi tantangan yang sama setiap tahunnya. Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) hingga Minggu ke-52, tahun 2023 mencatat 98.071 kasusnya dengan 764 kematian. Ketua dan pendiri FNM Society, Prof. DR. dr. Nila Djuwita F A Moeloek, Sp.M. (K) mengatakan bahwa sinergi dan peran aktif masyarakat diperlukan untuk menanggulangi DBD yang dimulai dari tingkat keluarga sebelum langkah nasional yang lebih besar (liputan6.com, 04/02/2024).

Kasus DBD kembali meningkat, bahkan sudah merenggut jiwa termasuk anak-anak. Kalau kita cermati bahwa DBD adalah penyakit yang dapat dicegah dengan beberapa langkah preventif secara terpadu oleh beberapa pihak masyarakat maupun negara. Sehingga diharapkan negeri ini bisa mengatasi adanya endemik DBD yang bisa merenggut jiwa termasuk anak-anak.

Perlu adanya peran penting yang dilakukan oleh negara untuk sosialisasi terkait kesadaran masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Apalagi saat ini kita sudah berada di musim hujan dan beberapa daerah berpotensi rawan bencana banjir dan menjadi sarang nyamuk. Akibatnya, kemungkinan adanya peningkatan kasus DBD bisa terjadi. Selain itu, sangat dibutuhkan adanya kerjasama antara masyarakat dan negara dalam gerakan perilaku hidup bersih dan sehat. Ini diperlukan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup sehat, aman, dan bebas dari sarang nyamuk agar terhindar dari DBD.

Pada saat kasus DBD mengalami peningkatan, maka perlu adanya penanganan yang cepat dari negara dalam masalah layanan kesehatan. Dibutuhkan adanya kesiapan rumah sakit untuk melakukan pelayanan kesehatan bagi penderita DBD yang memerlukan rawat inap. Negara perlu memberikan jaminan layanan kesehatan secara cepat dan tepat bagi seluruh rakyatnya dengan biaya terjangkau dan kualitas layanan kesehatan terbaik. Ini dilakukan agar bisa melakukan penanggulangan untuk mengatasi adanya lonjakan peningkatan kasus DBD yang merenggut jiwa termasuk anak-anak. Padahal anak-anak adalah aset berharga suatu bangsa untuk melanjutkan estafet pembangunan dan kepemimpinan.

Dalam Islam, negara mempunyai peran strategis dalam mengurusi urusan umat termasuk pelayanan kesehatan saat endemik DBD. Di mana, negara mempunyai tanggung jawab besar dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang layak dan tepat bagi seluruh rakyat. Selain itu, negara harus melakukan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat, serta menyediakan sarana prasarana kesiapan rumah sakit untuk melayani endemik DBD. Hal ini dilakukan agar negara bisa mewujudkan masyarakat dan anak-anak yang sehat dan bisa menanggulangi endemik DBD yang berpotensi mengancam generasi.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi