Kasus Bullying, Salah Siapa?

Oleh. Hanny Purwanti

Sering kali kita mendengar kata  bullying, tapi apakah kita sudah tahu apa itu  bullying ?
Istilah  bullying  merujuk pada perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan, terhadap orang lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.

Secara konseptual, bullying sering terjadi di kalangan anak sekolah dan remaja.
Belum lama ini, kita digemparkan dengan meninggalnya santri dari pesantren Gontor yang dikutip CNN Indonesia, seorang santri di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, AM (17), asal Palembang, Sumatera Selatan, meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan.

“Ada total 50 adegan dirangkum dari awal sampai akhir korban berada di IGD,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono, Selasa (6/9/2022).

Salah satu dari sekian banyak kasus bullying dalam dunia anak remaja yang terungkap ke publik, sebelum kasus ini terjadi ada kasus seorang anak SD yang meninggal dunia karena depresi akibat dibully teman-temannya dan masih banyak lagi apabila dijabarkan satu persatu.

Dari banyaknya kasus bullying yang terjadi di Indonesia, menurut data yang disampaikan hingga pertengahan 2022, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut ada 226 kasus kekerasan fisik, psikis, termasuk perundungan terhadap anak.

Bagaimana kasus ini bisa terjadi? Siapa pihak yang harus disalahkan dari kasus ini ? Tentunya semua ini membutuhkan peran penting dari semua pihak, baik dari orang tua, masyarakat sosial, lembaga dan juga pemerintah.

Kasus bullying bisa saja terjadi karena faktor internal keluarga. Banyak sekali tayangan yang tidak seharusnya ditonton oleh anak-anak, terlebih yang mengandung unsur kekerasan. Hal tersebut akan berdampak pada kejiwaan anak itu sendiri, sehingga dia mengikuti apa yang dia tonton. Di situlah peran lembaga penyiaran dan orang tua harus ada untuk mengawasi putra-putrinya. Karena lingkungan dan pergaulan bebas, peran masyarakat yang bersikap acuh terhadap kondisi lingkungan, peran pemerintah pun juga sangatlah penting untuk mencegah kasus bullying.

Itulah kasus yang sering kali kita dengar dan beberapa akibat dari  bullying. Lalu, bagaimana  bullying dalam pandangan Islam?

Pada dasarnya, bullying atau penindasan ini merupakan tindakan yang sangat tidak dianjurkan dan sangat tercela, mari kita simak pandangan Islam mengenai kasus penindasan atau  bullying ini.

Islam sangat melarang keras dan sangat tidak menganjurkan perilaku merendahkan orang lain. Hal ini sebagai mana penjelasan dalam sebuah firman Allah Subahanahu wa Ta’ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat: 11)

Oleh sebab itu, kita sebagai sesama muslim dan sesama manusia haruslah menjaga dan menebar kasih sayang pada semua, bukan justru berbuat zalim sesama manusia. Seperti hadits Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam:

“Muslim adalah orang yang menyelamatkan semua orang muslim dari lisan dan tangannya. Dan Muhajir adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah.” (HR. Bukhari no. 10)

Sesama muslim juga dianjurkan untuk saling menyerukan kebaikan, sebagaimana firman Allah Subahanahu wa Ta’ala:

وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ١٠٤
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)

Selain itu, bullying juga disebabkan kurang terbangunnya rasa persaudaraan di antara sesama. Hal tersebut tidak sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala:

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٞ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ ١٠
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)

Begitulah Islam memendang  bullying, dalam Islam bullying adalah perbuatan yang sangat tercela.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi