Oleh. Apriliya (Ngawi)
Aneh, beberapa orang dari kalangan pejabat mengatakan bahwa angka kemiskinan di negeri kita tercinta ini menurun. Namun, hal ini terjadi di tengah rendahnya standar tingkat garis kemiskinan yang diberlakukan di Indonesia. Akhirnya, demi mencapai mimpi menjadi negara maju, angka kemiskinan merupakan salah satu indikator yang harus menjadi fokus pemerintah.
Selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, angka kemiskinan memang berkurang. Namun, itu disebabkan standart penilaian diambil dari rata-rata seluruh penghasilan masyarakat (7/7/2024).
Dengan demikian, meski angka kemiskinan menurun, namun di kesenjangan si kaya dan miskin bagai jurang yang menganga dalam. Seolah ada jarak yang jauh dan terbentang yang menjadi pemisah. Orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin serta serba sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi fakta membuktikan bahwa pengangguran merebak, PHK makin banyak, naiknya harga barang pokok, daya beli masyarakat yang menurun dan biaya pendidikan anak yang mahal, dan lain sebagainya.
Hal ini tercipta tidak lain karena diterapkannya sistem kapitalisme sekuler. Di mana segala sesuatu diukur dengan nilai uang dan keuntungan semata. Keadilan pun terjadi tak merata, tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Keadilan tidak bisa diraih karena bisa dibeli. Akibatnya, si miskin bener-bener terkena sanksi jika melakukan kesalahan dan berbanding terbalik dengan si kaya yang bisa membeli hukum begitu saja. Misalnya koruptor, pengusaha besar yang tak taat pajak, pejabat yang bebas pajak dan lain sebagainya.
Selama aturan yang dipakai di negeri ini adalah demokrasi kapitalisme, maka jurang kemiskinan makin menganga sangat dalam. Tak mampu dibendung jurang pemisah itu, justru makin lebar dan dalam. Berbeda dengan sistem yang di dalamnya menerapkan sistem Islam. Di mana Islam menetapkan adanya fungsi negara sebagai pelayan masyarakat bukan sebagai regulator semata.
Islam menjaga kesejahteraan setiap individu termasuk kebutuhan pokok mulai dari sandang, pangan, dan papan. Sehingga kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat akan terwujud. Allahuakbar.