JUDOL BENTUK PROXY WAR UNTUK MELEMAHKAN NEGARA INI.

Muhammad Ayyubi ( Direktur Mufakkirun Siyasiyyun Community )

Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto mengklaim prajurit yang terbukti melakukan judi online telah diberikan sanksi. Tindakan ini diberikan setelah PPATK menemukan indikasi keterlibatan 97 ribu anggota TNI dan Polri, dalam transaksi judol.

“Pemberian sanksi sesuai hukum yang berlaku dan hukum disiplin militer. Bagi mereka (pers TNI ) apabila terbukti melakukan judol,” kata Hariyanto ketika dihubungi Inilah.com, Senin (11/11/2024).

Sebelumnya Kepala PPATK Ivan Yustiavandana telah menyerahkan laporan tentang 97 ribu anggota TNI dan Polri yang diduga terlibat dalam transaksi judi online ke masing-masing instansi.

Pemain judi online juga ditemukan pada 1,9 juta pegawai swasta.

Berita ini cukup mengejutkan bagaimana tidak jumlah anggota TNI setara dengan 970 kompi pasukan melemah karena pasukan di dalamnya terpapar judol.

Menarik apa yang disampaikan Jenderal Gatot Nurmantyo pada tahun tahun 2015 tentang ancaman perang proxy atau proxy war.

Definisi populer proxy war adalah a war instigated by a major power which does not itself become involved . Kata kunci dari terminologi ini bahwa pihak utama yang berperang (berkepentingan) tidak terlibat langsung saat perang terjadi.

Serangan dari negara lain tanpa terlibat langsung secara fisik dalam peperangan. Proxy war ini bisa berupa ‘serangan narkoba, judol, minuman keras, kerusuhan masal, adu domba dan sejenisnya.

Target serangan tersebut adalah melemahnya kekuatan negara objek karena lemahnya akal, mental dan persatuan. Tujuan akhirnya adalah penaklukan negara tanpa perang, baik dari sisi ekonomi, kedaulatan dan politik.

Yang paling membahayakan jika subjek pelaku narkoba, judol dan miras adalah para anggota militer yang nota bene adalah aparat penjaga keamanan negara. Maka bahaya yang timbul akibat lemahnya tentara lebih besar dari pada rakyat biasa.

Proxy war ini terjadi secara langsung ketika serangan dilakukan secara sengaja oleh negara musuh dengan mengirimkan agen agen mereka untuk mengobrak abrik negara objek secara proxy.

Bisa juga terjadi secara tidak langsung dengan perdagangan atau kerjasama bileteral atau multilateral antar negara.

Oleh karena tidak adanya platform ideologi pada negara maka negara pengekor hanyalah akan menjadi korban proxy negara ideologis.

Paling tidak ada tiga senjata yang sering digunakan dalam proxy war yakni Food, Fashion dan Fun.

Terpaparnya 97.000 tentara aktif oleh judol adalah bentuk serangan FUN yang tanpa sengaja merusak mental pejuang para tentara.

Ditengah himpitan ekonomi dan pada saat yang sama lemah keimanan maka godaan judol terasa manis untuk meraup kekayaan dalam waktu singkat baik dari sisi pemakai maupun pengedar.

Walhasil, serangan judol ini harus dihentikan dari akar akarnya, mulai dari situs situs hingga bekingnya, agar negeri tidak semakin lemah. Tetapi apakah sanggup negara ini melawan mereka? []

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi