Jerat Mafia Perdagangan Manusia di Balik Baju Resmi Tak Memiliki Hati Nurani

Oleh. Nuriana Astra Ningsih, S.Pd.

Penyelundupan calon tenaga kerja Indonesia secara gelap ke Malaysia disebut telah menjadi “bisnis haram” miliaran rupiah yang berlangsung secara tersistematis, terstruktur, dan masif, mulai jalur ilegal hingga pintu resmi. “Semuanya terorganisir rapi di bawah kendali apa yang disebut ‘mafia perdagangan manusia yang bekerja sama dengan oknum-oknum petugas,” kata Chrisanctus Paschalis Pastoral Migran Dan Perantau (KKPPMP). Salah satu lubangnya adalah pintu resmi antar pelabuhan dari Batam dan Johor Bahru, berdasarkan penyelidikan independen yang dilakukan oleh tim Paschalis (BBCNEWS Indonesia, 20/12/2022).

Ini menjadi potret buram petugas yang menghianati sumpah jabatannya demi rupiah. Sungguh malang nasib para TKI. Di dalam negeri tak mendapat lapangan pekerjaan, di luar diperas oleh sesama.

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengakui hingga saat ini, Indonesia masih diganggu sindikat mafia perdagangan orang dan beliau mengatakan perdagangan orang ini masih berkeliaran bebas bahkan mengambil keuntungan besar dari bisnis kotor tersebut. Jika dilihat pada angka-angka secara kuantitatif yang sangat tinggi dan 90 persen korban perdagangan orang ini adalah perempuan dan ibu-ibu (VictoryNews, 18/12/2022).

Inilah potret buruk sistem kehidupan sekuler yang dikuasai materi. Negara abai akan tanggung jawabnya menjamin kesejahteraan rakyat dan juga menjamin perlindungan terhadap rakyat. Sesama rakyat pun tega merugikan sesamanya sendiri.

Sungguh berbeda dalam sistem Islam, negara yang menjamin kesejahteraan setiap individu dan melindungi secara nyata terhadap umat. Negara akan menyediakan lapangan pekerjaan yang luas. Semua laki-laki dewasa akan didorong untuk bekerja dan memberi nafkah kepada para keluarganya. Negara dengan sistem Islam siap menggantikan peran kepala keluarga untuk mencukupi kebutuhan nafkah keluarganya jika kepala keluarga atau lelaki dewasa di keluarga itu tidak mampu. Sehingga, kaum perempuan tidak perlu benting tulang hingga keluar negeri demi mencukupi kebutuhan keluarganya.

Di kehidupan sosial pun, Islam juga mengajarkan untuk selalu peduli dan tolong menolong terhadap saudaranya yang berada dalam kesulitan. Hingga tidak akan terjadi kelaparan di tengah masyarakat yang mampu sebagai akibat ketidakmampuan para suami memenuhi nafkah dan abainya masyarakat sekitar. Apalagi sampai terjadi perdagangan manusia.

Demikianlah sistem Islam menjamin kebutuhan rakyatnya. Kesejahteraan rakyat tak akan dapat terwujud melainkan hanya dengan penerapan syariah Islam secara kaffah oleh negara. Dari sini kita tahu, bahwasanya hanya sistem Islamlah yang merupakan sistem terbaik untuk mengatur segala aspek kehidupan ini. Karena, sistem ini berasal dari Sang Khaliq (Pencipta) yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta sesuai dengan metode yang telah Rasulullah contohkan yang di dalamnya terkandung kebenaran dan keadilan untuk semua umat.

Wallahu a’lam bish shawwab.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi