Oleh. Zaskia Rifky An Nadia Hesa Putri
(Aktivis Pelajar Peduli Bangsa)
Belum lama ini, kabar duka kembali memenuhi negeri ini. Pada hari Sabtu (12/11/22), seorang anak berusia 5 tahun ditabrak truk yang merupakan pendatang sekitar sekitar pukul 14.30. Kabar ini datang dari Papua, tepatnya di wilayah Kebo, Kabupaten Dogiyai.
Sekilas kasus ini seperti kabar duka biasa. Namun yang menghebohkan, adalah dampak dari kasus ini. Warga yang tidak terima atas kematian sang anak, membakar satu rumah di arah kampung Mauwa dan dua truk. Bukan hanya itu, warga kampung Mauwa dan Kamuu Selatan juga memaksa ingin membakar pasar 1 Kebo. Tapi untungnya, kejadian ini berhasil dihalau oleh gas air mata. Senyampang dengan dampak yang ada, Kabid Humas Polda Papua hanya mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dengan kasus ini.
Dari fakta di atas, dapat kita lihat bahwa pemerintah sama sekali tidak memiliki kepedulian terhadap rakyatnya. Terbukti dari tidak adanya penanganan lebih lanjut dari pemerintah. Padahal, konflik yang terjadi di Papua bukan hanya ini saja, tetapi masih banyak konflik yang lainnya.
Seharusnya, peran pemerintah adalah menyelesaikan akar dari permasalahan tersebut. Sebab, kasus yang serupa akan terus terjadi selama tidak ada penyelesaian yang tepat. Akan tetapi, pemerintah hanya berperan dalam meredakan kemarahan masyarakat setempat saja.
Inilah buah dari diterapkannya sistem kapitalisme. Sistem yang aturannya dibuat berdasarkan asas sekularisme, yakni pemisahan agama dari kehidupan. Di sistem ini, kekuasaan tertinggi sebenarnya berada ditangan para pemilik modal, bukan negara. Akhirnya, negara yang menerapkan sistem ini akan bertindak abai terhadap rakyat yang lainnya, termasuk di Papua. Keamanan masyarakat sama sekali tidak dijamin oleh pemerintah.
Bahkan, negara seakan terhadap apa yang menimpa rakyatnya. Walhasil, kezaliman terjadi di mana-mana. Keadilan hanya dirasakan oleh segelintir orang saja. Kesenjangan sosial sangat terasa di sistem ini.
Dalam sistem Islam, peran negara sangat dominan, terutama dalam hal yang menyangkut rakyatnya. Pemimpin negara sendiri yang akan terjun langsung untuk mengawasi jalannya aktivitas rakyatnya. Tentunya, negara juga akan menjamin kesejahteraan bagi rakyatnya. Keadilan pun akan tersebar merata ke seluruh penjuru negara.
Inilah Islam, agama sekaligus ideologi yang dapat diterapkan kapan saja dan di mana saja. Islam satu-satunya agama dan ideologi yang dapat menyelesaikan seluruh problematika umat yang ada. Maka dari itu sudah saatnya kita ganti sistem kapitalisme yang kufur ini dengan sistem yang akan membawa cahaya bagi seluruh alam. Islam rahmatan lil alamin.