Islam Terhina Tanpa Khilafah

Oleh. Naqiyah Nuha

Hari ini, ketika manusia bebas menghina siapa pun tanpa beban, Rasulullah pun ikut jadi korban. Ketakutan kaum kafir terhadap Islam, membuat mereka menggunakan cara apa pun untuk melawan dan menghancurkan Islam. Salah satunya dengan melecehkan nabi dan apa yang beliau ajarkan.

Dilansir dari republika.com, Juru Bicara Partai Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma menghina Nabi Muhammad dan mengolok-olok Al-Qur’an dalam sebuah debat di televisi pada Mei lalu. Selama diskusi yang disiarkan di Times Now pada 26 Mei lalu, Nupur Sharma diduga mengolok-olok Alquran dan Nabi Muhammad Saw.

Hal ini menyulut kemarahan kaum muslim, baik dalam maupun luar negeri. Berbagai aksi digelar. Kaum muslim menunjukkan pembelaan terhadap Nabi dan agamanya. Para penghina dikecam. Nupur Sharma pun dikeluarkan dari BJP. Namun, hal itu belum bisa menghapus luka di benak kaum muslim ketika agamanya dengan mudah dilecehkan.

Memang ada aksi dari pemerintah beberapa negara muslim seperti Arab Saudi, Kuwait, dan Bahrain untuk memboikot produk India. Mereka juga menuntut permintaan maaf atas pernyataan mereka yang mengandung islamofobia itu. Namun, hal itu tidak menjamin terhentinya aksi serupa. Selama tidak ada sanksi yang tegas, apa yang menghalangi mereka mengulangi hal yang sama?

Bentrokan kaum muslim India dengan etnis Hindu yang ada di sana pun belum berkhir. Satu sisi membela kehormatan dan keyakinan, di sisi lain melawan ketakutan. Ya, ketakutan terhadap Islam. Ketakutan yang menghasilkan kebencian lalu permusuhan. Ketakutan yang berhasil membuat mulut mereka melontarkan kalimat-kalimat hinaan kepada musuhnya, kaum muslim. Tak hanya itu, setelah korban perasaan, kini jatuh pula korban jiwa dari berbagai aksi yang terjadi.

Dilansir dari republika.com, Kepolisian India mengumumkan pada Sabtu (11/6/2022), bentrokan antara umat Hindu dan Muslim di India timur memakan korban dua remaja pada Jumat (10/6/2022). Bentrokan ini buntut dari pernyataan menghina yang dilakukan pejabat Bharatiya Janata Party (BJP) kepada Nabi Muhammad SAW.

Kaum muslim kehilangan pelindung. Jangankan disanjung, menerapkan ajaran Islam saja disandung-sandung. Hijab dilarang. Al-Qur’an dinistakan. Rasulullah dilecehkan. Mereka tak punya harga diri di hadapan penguasa kufur yang takut akan kebangkitan umat Muhammad.

Sudah saatnya ada yang membela kehormatan agama ini. Ketika yang menghinakannya merupakan institusi pemerintahan, kita butuh kekuatan yang sepadan. Tak berhenti dengan hanya mengecam tapi juga membalas dengan balasan yang setimpal. Lagipula hal ini terjadi karena sejak awal Islam sudah tak punya kehormatan. Sehingga kaum kafir berpikir, menghinakan agama ini bukanlah hal yang sulit dilakukan karena kaum muslim bukanlah ancaman.

Hari ini, hal itu memanglah benar. Karena kaum muslim tak disatukan dalam satu sistem pemerintahan. Namun lihatlah bagaimana dulu khalifah membela kehormatan seorang wanita yang dilecehkan dengan mengirimkan sepasukan besar prajurit untuk menyerang negeri tersebut. Lalu bagaimana khalifah mampu mengancam negeri yang hendak menyelenggarakan teater penghinaan terhadap Rasulullah dengan ancaman “Batalkan atau kami kirim pasukan!” Sehingga teater tersebut tak jadi diselenggarakan.

Lihatlah bagaimana seorang khalifah mampu menjaga kehormatan Islam dan kaum muslim. Di bawah kepemimpinan khalifah dalam sistem Khilafah, hal tersebut wajar dilakukan. Bahkan wajib hukumnya membela kehormatan Islam. Jika sekarang kita ingin melawan dan menghentikan penistaan Islam dengan sebenar-benarnya, maka khilafahlah solusinya. Karena kepemimpinan hanya bisa dilawan dengan kepemimpinan yang setara. Ketika saat ini tak ada pemimpin yang menerapkan Islam seutuhnya, saatnya kita mendirikan daulah yang menerapkan Islam secara kaffah.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi