Islam Solusi Tuntas Segala Persoalan

Oleh. Firda Umayah

Upaya untuk menjauhkan umat Islam dari ajaran agama mereka terus dilakukan. Berbagai stigmatisasi Islam turut digulirkan agar umat Islam tak yakin dengan agamanya. Bahkan sebagian dari stigmatisasi itu mengatakan bahwa agama (Islam) sebagai penyebab konflik atau sumber masalah yang terjadi saat ini.

Hal ini sungguh sikap yang sangat lancang dan termasuk hal yang dapat mengundang murka Allah Swt. Sebab, Islam diturunkan kepada nabi Muhammad saw. untuk umat manusia sebagai rahmat sebagaimana firman Allah Swt:

“Dan tidaklah kami mengutus kamu (Muhammad) kecuali untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya:107)

Jika dilihat secara kasat mata, adanya kerusakan yang terjadi saat ini baik dari krisis moral, kemiskinan, kerusakan alam, dan lain sebagainya merupakan dampak dari ulah perbuatan manusia yang notabene jauh dari perintah agama. Terlebih lagi agama Islam. Sebab, Islam merupakan agama yang mengatur hubungan manusia dengan pencipta-Nya, manusia dengan dirinya, dan manusia dengan manusia lain.

Sehingga, ketiadaan penerapan aturan Islam di dalam kehidupan menjadikan muslim tidak dapat mengetahui mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak. Apalagi, ketiadaan penerapan Islam sudah berlangsung lama sejak runtuhnya institusi negara Islam yakni Khilafah pada tahun1924 di Turki.

Sejak itulah, umat Islam dan umat manusia secara umum menerapkan sistem kehidupan buatan manusia yakni ideologi sosialisme dan ideologi kapitalisme yang telah membawa kesengsaraan hidup hingga sekarang. Ideologi kapitalisme yang sampai saat ini diterapkan di hampir semua wilayah dunia telah membawa manusia ke dalam jurang kehancuran kehidupan mereka.

Sistem ekonomi kapitalisme telah membuat sistem ribawi yang sarat akan resesi dan inflasi. Sistem ini juga telah menyebabkan sumber kekayaan alam umat Islam hanya dinikmati oleh segelintir orang saja karena kepengurusannya tidak dikembalikan untuk kesejahteraan rakyat. Sistem sosial sekularisme telah merusak moral manusia menjadi manusia yang tidak manusiawi hingga nyawa tak lagi berharga, moral tak lagi dijaga dan kehormatan menjadi barang murah.

Sistem hukum yang tumpul ke atas namun tajam ke bawah menjadikan keadilan hanya mimpi di siang bolong bagi rakyat. Sistem politik demokrasi telah melahirkan manusia rakus yakni para koruptor dan oligarki politik yang tak pernah puas akan materi.

Semua itu merupakan sebagian gambaran nyata dari penerapan ideologi kapitalisme yang sungguh telah menjadikan umat manusia menderita. Karena, aturan ini berasal dari pemikiran manusia yang serba lemah dan terbatas. Bahkan, sarat akan perbedaan dan pertentangan antara manusia satu dengan yang lain.

Padahal, bagi umat Islam, mereka memiliki agama Islam sebagai ideologi yang benar yang berasal dari Allah Swt, Sang Pencipta dan Pengatur seluruh alam raya. Islam merupakan agama sekaligus pedoman hidup manusia yang mengatur segala aspek kehidupan manusia. Baik dalam aspek ibadah, sosial, ekonomi, pendidikan, hukum, pemerintahan, politik, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, Islam juga memiliki konsep dalam bernegara dan umat Islam wajib menerapkan seluruh syariat Islam di dalam kehidupan mereka. Kewajiban menerapkan Islam kaffah bagi umat Islam hanya bisa dilakukan dengan adanya satu negara kesatuan yakni negara Khilafah. Khilafah merupakan bagian dari ajaran Islam. Sebab keberadaannya telah termaktub dalam Al-Qur’an, Hadits Rasulullah, dan ijma’ sahabat.

Keberadaan Khilafah juga telah nampak membawa umat manusia khususnya umat Islam kepada derajat kemuliaan karena Islam yang diterapkan merupakan solusi atas semua permasalahan hidup mereka. Oleh karena itu, sudah saatnya umat Islam menyambut seruan Allah Swt dan RasulNya untuk kembali menerapkan sistem Islam di tengah-tengah kehidupan mereka. Sebagaimana firman Allah Swt:

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan RasulNya jika Rasul menyeru kalian kepada sesuatu yang memberikan kehidupan kepada kalian ….” (QS. Al-Anfal ayat 24)

Wallahu a’lam bish shawab.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi