Nuri
(Bogor)
Sudah puluhan tahun warga di Pangasinan RT 1 RW 13, Dusun Girimulya, Desa Binangun, Kota Banjar, Jawa Barat, kesulitan memperoleh air bersih. Air sumur milik warga tidak bisa digunakan untuk minum karena terasa asin, sementara tidak ada pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anom (06/08/2023).
Air termasuk sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan, karena air salah satu bagian terpenting yang di butuhkan oleh tubuh manusia. Namun, krisis air bersih pada saat kemarau ini sering melanda beberapa daerah, sehingga kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga tidak tercukupi. Dampak langsung dari kekurangan air bersih bisa mengakibatkan munculnya penyebaran penyakit, diare, korela, disentri, dan polio. United Nations Children’s Fund (UNICEF) Indonesia mencatat, hampir 70 persen dari 20.000 sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia tercemar lembah tinja.
Solusi yang mampu menyelesaikan pemenuhan terhadap layanan air bersih bagi seluruh rakyat, adalah sistem Islam. Karena, sistem Islam adalah seperangkat aturan yang Allah Swt turunkan untuk mengatur semua aspek kehidupan manusia, telah dipraktikkan oleh Rasulullah saw., serta dilanjutkan oleh khalifah setelah beliau (saw).
Penerapan Islam secara menyeluruh akan menghasilkan kehidupan bersih dan sehat, negara bertanggung jawab atas semua permasalahan rakyatnya termasuk air bersih, Rasulullah saw bersabda, “Imam/khalifah itu laksana penggembala, dan hanya dialah yang bertanggung jawab terhadap gembalaannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Islam memiliki konsep dan hukum terkait pengelolaan harta. Di antaranya adalah harta milik umum, seperti air, energi, hutan, laut, dan sungai. Ini semua adalah milik seluruh rakyat. Negara hanya bertanggung jawab sebagai pengelola supaya harta tersebut bisa dinikmati rakyat. Pengelolaan ini adalah bentuk dari pelayanan, bukan dijadikan bisnis.