Oleh. Cahya Lailatul Fitriyah
(Aktivis Pelajar Peduli Bangsa)
Dilansir dari compas.com pada Selasa (25/10/2022) pagi, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mendalami dugaan jaringan terorisme terkait insiden seorang wanita yang membawa pistol dan mencoba menerobos istana negara. Hal ini BNPT tuturkan berdasarkan penelusuran.
Sementara itu, BNPT menyebut bahwa pelaku memiliki pemahaman yang radikal serta mendukung salah satu organisasi masyarakat. Siti Elina sebagai pelaku diketahui sering mengunggah propaganda khilafah melalui akun sosial medianya.
Miris, ajaran Islam selalu dijadikan kambing hitam, padahal Islam menjadi agama mayoritas bagi penduduk nusantara jauh sebelum negara Indonesia berdiri tanggal 17/08/1945. Saat inilah, dimulainya perputaran fakta di benak manusia, khususnya para rakyat Indonesia.
Ulama sekuler dengan moderasi agama menjadi tolok ukur penerapan hukum. Orang yang taat syariat disebut radikal. Muslimah bercadar, muslim bercelana cingkrang difitnah teroris. Adakah yang lebih hina dari penguasa saat ini? Pemerintah membiarkan stigmatisasi Islam dan Khilafah sebagai ajaran radikal dan penyebab terorisme. Bahwa yang disasar adalah Islam sangat nyata.
Siapa saja dapat disasar dengan tuduhan keji ini. Sementara kronologi penangkapan juga penanganan kasusnya tak pernah jelas. Beginilah bila otak nafsu sudah berbicara. Yang penting membuat narasi sekalipun dusta, tak peduli dengan pihak yang terpojokkan. Jika melulu berita yang disajikan tak jelas realitanya, maka komentar rakyat menampakkan bahwa dirinya tidak lagi percaya.
Terbukti, Islam berperan besar dalam melahirkan individu maupun masyarakat yang baik, tentu selama dakwah juga amar ma’ruf nahi munkar masih menjadi aktivitas tanpa henti. Lagi pula, penerapan syariat Islam kaffah hanya akan terwujud nyata dengan penerapan syariat Islam kaffah dalam negara. Karena umat Muhammad hanya akan aman dan nyaman dalam naungan khilafah termasuk saat melakukan aktivitas dakwah.
Alhasil, dari pada nyinyir dan terus menerus mempersoalkan Islam, menjadikannya sebagai kambing hitam, yuk kita terapkan syariat Islam kaffah sebagai solusi tuntas atas segala problematika atau persoalan yang membelit negara dan bangsa. Laa haula wa laa quwwata illa billah.
