Gelombang PHK: Solusi atau Tragedi?


Oleh. Lilik Yani
(Muslimah Peduli Umat)

PHK adalah jalan pengusaha menyelamatkan asetnya. Bagaimana nasib pekerjanya? Bayangkan jerit tangis anak-anak mereka tak bisa makan. Bisa juga ada orang tua sakit yang mengandalkan biaya hidup dari anaknya yang bekerja. Ketika keputusan PHK ia terima, bagaimana nasib keluarganya? Sungguh, jadi tragedi yang mereka rasa.

Dilansir CNN Indonesia, raksasa ritel Walmart kembali akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada lebih dari 2.000 karyawan. Mereka yang terkena pemangkasan adalah para pekerja di 5 gudang Walmart di Amerika Serikat. Pengumuman rencana PHK ini hanya beberapa minggu dari peringatan yang dibuat perusahaan bahwa ada tantangan sulit bisnis ke depan.

Reuters melaporkan PHK kali ini meliputi lebih dari 1.000 karyawan di Texas, 600 karyawan di Pennsylvania, lalu 400 karyawan di Florida, serta 200 orang di New Jersey.

Dikansir dari CNBC Indonesia, sebuah pabrik tekstil yang berlokasi di Cikupa, Kabupaten Tangerang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.163 pekerjanya. Diketahui perusahaan tersebut adalah PT Tuntex Garment yang banyak memproduksi untuk baju kenamaan dunia seperti Puma.
Selain Puma, Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang Desyanti mengungkapkan bahwa brand asal Amerika Serikat yaitu Nike juga sempat memercayakan produksinya pada pabrik ini.

“Dulu pernah ada Nike, tergantung pemesanan dari brand-brand. Nike pernah juga pesan kaosnya. Yang jelas produksi tekstil untuk baju olahraga yang berkualitas bagus dan dipakai brand-brand kenamaan dunia,” katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/4/2023).

“Ketika market lesu gimana mau menjualnya? Order pun sangat berkurang, sedangkan mereka dapat order dari brand seperti Puma,” imbuhnya.

Ini bukan kali pertama pabrikan tekstil melakukan PHK. Sebelumnya, sudah ada beberapa pabrik yang kabur menghentikan produksinya dari Banten. Di awal pandemi, ada PT Victory Chingluh, kemudian ada juga PT KMK, Panarub hingga Nikomas yang melakukan PHK. Namun, Desyanti mengklaim saat ini belum ada laporan lain mengenai PHK selain Tuntex.

“Sampai sejauh ini belum ada info lebih. Sebagai pemerintah sesuai aturan perundang-undangan, Peraturan Pemerintah, Permenaker, berusaha keras supaya gak sampai terjadinya PHK, tapi kembali ke masing-masing perusahaan sendiri,” sebut Desyanti.

PHK Selamatkan Aset Pengusaha, Nasib Buruh Bagaimana?

Gelombang PHK kembali mengancam ribuan buruh. Lesunya ekonomi menjadi penyebabnya. PHK adalah jalan pintas yang diambil pengusaha menyelamatkan asetnya, tak peduli dengan nasib buruhnya.

Bagi pengusaha hal ini menjadi solusi, meski tak memberi keuntungan, tapi paling tidak aset tak hilang. Produksi berhenti, tak ada pemasukan. Karyawan tak bisa dibayar, solusi PHK paling mudah diputuskan.

Di mana hati nurani? Pekerja yang sebelumnya menggantungkan pendapatan dari perusahaan. Jika PHK, mereka makan apa? Bayangkan jerit tangis anak dan keluarganya? Anak-anak tak tahu masalahnya. Yang mereka mau, bagaimana agar cacing-cacing di perutnya tidak meronta?

Bisa saja ada orang tua yang sakit, di mana penghidupannya tergantung pada anaknya yang bekerja. Ketika keputusan PHK ia terima, hendak ke mana mereka minta pertolongan? Di mana pemerintah berada? Tak dengarkah jeritan umat yang kelaparan akibat kebijakan sepihak.

Bagaimana bisa pemerintah menyerahkan keputusan pada pengusaha yang notabene masih bisa makan meski perusahaan bangkrut? Mengapa pemerintah tak mengatur agar kebutuhan rakyat diperhatikan.

Pengusaha harus berusaha memikirkan bagaimana caranya agar pekerjanya masih tetap bisa makan meski kondisi perusahaan turun ordernya. Pengusaha kerjasama dengan pemerintah memikirkan umat bukan hanya keuntungan semata.

Masalahnya, ini ada pada sistem kapitalisme yang hanya mengejar keuntungan semata. Maka, yang terjadi adalah negara hanya berfungsi sebagai regulator semata. Negara justru condong pada pengusaha dan membuat kebijakan yang menguntungkan mereka. Negara membolehkan pengusaha menetapkan kebijakan sepihak. PHK boleh ditetapkan kapan saja tanpa memikirkan keselamatan butuh atau pekerjanya.

Tak takutkah pemimpin negara yang membiarkan rakyatnya sengsara? Bukankah rakyat tanggung jawab negara yang nantinya akan dimintai pertanggungjawaban? Sungguh, sistem kapitalisme tak ada lagi perasaan peduli, yang penting bisa meraup untung sebanyak-banyaknya.

Fenomena ini juga menunjukkan abainya negara atas nasib rakyat dalam menjamin kebutuhan pokok. Sistem kapitalisme menunjukkan kelemahannya dalam menjaga kehidupan rakyat agar sejahtera. Karena yang dipikirkan hanyalah keuntungan materi belaka.

Bagaimana Islam Mengatasi Masalah ini?

Islam adalah sistem terbaik yang disiapkan Allah untuk manusia. Semua persoalan apa pun selalu ada solusinya jika menggunakan sistem Islam. Allah hanya menghendaki kebaikan buat hamba-Nya. Allah sudah menyediakan semua kebutuhan manusia. Allah sudah menyiapkan jawaban ketika manusia menghadapi permasalahan hidupnya.

Tinggal manusianya, mau atau tidak menggunakan aturan Allah dalam seluruh aktivitasnya. Ketika manusia mau diatur dengan sistem Islam, maka kemudahan yang didapatkan. Hal itu berlaku di seluruh lini kehidupan. Termasuk penerapan sistem ekonomi Islam, akan mampu mewujudkan hidup sejahtera. Penerapan Islam secara kaffah akan menjadi jaminan terwujudnya kesejahteraan. Itu jaminan dari Allah.

Dalam pemerintahan Islam, negara akan mengatur bagaimana caranya agar pengusaha tidak menzalimi pekerjanya. Pengusaha dan pemerintah akan mencarikan solusi lapangan pekerjaan yang layak untuk manusia.

Pekerja, buruh, adalah manusia yang memiliki hak hidup sejahtera. Jika PHK melanda, bagaimana mereka bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Maka negara akan sangat peduli kepada para laki-laki yang berkewajiban menjadi kepala keluarga harus disiapkan lapangan pekerjaan layak dan memadai

Negara mempunyai sumber daya alam yang tak akan diserahkan asing atau swasta untuk mengelola. Negara akan mengelola sendiri untuk kepentingan umatnya. Dengan begitu umat akan tercukupi, tak merasa terzalimi. Umat tak mengalami tragedi dengan adanya gelombang PHK karena negara sudah menyiapkan segalanya. Hingga yang dirasakan umat adalah hidup sejahtera dalam naungan Islam yang diterapkan oleh negara.

Wallahu a’lam bish shawwab.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi