Oleh. Aisyah Qonita
(Kontributor MazayaPost.com)
Bak tiada akhir, lagi-lagi Palestina menghitam oleh serangan brutal Zionis Yahudi. Pada Sabtu (19/10/2204) malam silam, terjadi serangan udara mematikan di Beit Lahia, Gaza Utara oleh sejumlah pesawat tempur Israel. Akibatnya, seluruh blok permukiman ibu kota tersebut hancur dengan korban sebagian besar perempuan dan anak-anak. Data terbaru menurut pernyataan kementerian kesehatan menyebutkan, sebanyak 87 korban tewas, ditambah lebih dari 40 orang lainnya yang terluka dengan beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Tak berhenti di situ, pasukan Zionis kembali mengepung mengepung Rumah Sakit Kamal Adwan di Kota yang sama pada Kamis (24/10) malam.
Terhitung setahun semenjak Oktober 2023, serangan kian menggila. Namun, apa yang terjadi? Apa kata PBB yang ‘katanya’ berdiri untuk perdamaian dan keamanan dunia? Di mana raja-raja muslim yang bergemilangan dengan tank dan senjata? Nyatanya, tak ada sedikit pun pergerakan. Yang ada hanyalah kecaman belaka. Dengan ‘korban tewas hampir 42.800 orang ditambah 100.400 jiwa terluka parah’ masih tetap menjadi sebuah tulisan yang terus meningkat di media massa.
Serangan kian brutal. Zionis Yahudi makin membati buta. Kaum muslim terpecah dengan fokus dunianya tanpa memedulikan saudaranya yang kian menipis dari hari ke hari. Inilah potret dunia saat ini. Produk dari diterapkannya sistem kapitalis yang sangat merugikan kaum muslimin. Sebuah sistem yang hanya menguntungkan segelintir orang tanpa memedulikan yang lain, terlebih kaum muslimin yang mereka anggap sebagai penghalang eksistensi mereka.
Maka, tak ada lagi harapan untuk pimpinan dunia hari ini. Mereka dengan ‘Nation-States’ nya, membuat negeri-negeri muslim tak peduli justru sibuk dengan urusannya sendiri. Bahkan terhalangi untuk bergerak nyata, membela Palestina dengan jihad dan futuhat.
Walhasil, umat harus tersadarkan, agar dapat terus bersuara dan menuntut pemimpin negeri muslim untuk segera mengirimkan pasukannya dengan sepenuh kekuatan untuk berjihad di tanah palestina. Oleh karenanya, dibutuhkan segolongan umat akan posisinya sebagai umat terbaik yang terus menyeru dan mendakwahkan umat bahwasanya kaum muslimin membutuhkan payung yang mampu menaungi mereka dari kekerasan kekerasan kaum laknatullah. Payung itu adalah Khilafah ‘ala min hajin nubuwah, sebuah negara Islam yang berdiri di atas manhaj Rasulullah saw. Allah Swt. berfirman di dalam surah Ali Imron ayat 104,
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ –
“Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Wallahualam bisawab.