Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim, meluncurkan Merdeka Belajar ke-21: Dana Abadi Perguruan Tinggi, di Kantor Kemendikbud Ristek, yang disiarkan secara daring, Senin (27/6/2022).
Dalam kesempatan yang sama, pemerintah juga berjanji akan memberikan modal dasar dana abadi sebesar Rp6 miliar. “PTN BH yang belum punya dana abadi akan dapat dana alokasi dasar Rp6 miliar,” kata Nadiem Makarim dalam Peluncuran Merdeka Belajar 21: Dana Abadi Perguruan Tinggi. Ia juga menambahkan beberapa alokasi dana abadi tersebut juga akan diperuntukkan untuk pesantren, kebudayaan, pendidikan, bahkan alokasi dana abadi umat yang diperoleh dari ibadah haji.
Alokasi dana abadi pendidikan yang diluncurkan bersumber pada sistem kapitalisme. Di mana sistem ini mengatakan bahwa pendidikan yang akan menjamin kualitas, yakni dengan membebankan tanggungan kepada masyarakat. Sistem pendidikan kapitalisme saat ini menginginkan para mahasiswa hanya fokus pada keterampilan dan daya saing dalam dunia pendidikan. Tentu saja, hal ini pastinya akan bermuara pada arus paham pendidikan ala kapitalisme yang mengusung misi untuk menguatkan kolaborasi pemerintah dan sektor swasta.
Inilah realitanya, negara terus mendorong dunia pendidikan Indonesia untuk tetap mengikuti arus perubahan industri sehingga melupakan paradigma mendasar dunia pendidikan yang sesuai dengan Islam. Sebenarnya, pendidikan tidak akan bisa bergerak maju jika saja pemerintah dan negara hanya terus fokus pada melimpahnya ilmu pengetahuan saja. Apalagi dengan sistem pendidikan yang masih mengacu pada kebijakan kapitalisme sekularisme, generasi dicetak hanya sebatas sebagai karyawan. Tujuan pendidikan yang sangat rendah di tengah teknologi yang semakin canggih.
Perlu kita ketahui bersama bahwa kemajuan pendidikan akan tercipta jika negara mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat tentang ilmu pengetahuan Islam dan pemahaman ideologis. Penerapan pendidikan Islam juga akan mencetak generasi tangguh dan Qur’ani yang peduli terhadap problema umat yang tengah melanda negara kita tercinta ini.
Pelaksanaan Pendidikan Islam akan menjaga
dan menjamin aqidah umat sehingga terbentuk akhlakul karimah, berdedikasi tinggi, cinta ilmu serta mampu mengamalkannya. Indonesia akan maju berjaya jika generasinya mendapatkan pendidikan yang maksimal atas landasan aqidah Islamiyyah. Penguasa harus mampu menjamin Landasan pendidikan tetap berjalan sesuai dengan tugas utama penguasa, yaitu sebagai pelayan kepentingan umat dengan baik.
Dengan demikian akan lahir intelektual peradaban yang mampu berkontribusi untuk umat dan negara di barisan terdepan sebagai problem solving negara dalam ranah pendidikan dan riset Islam. Inilah yang kita harapkan agar berkembang dunia pendidikan Islam yang berlandaskan pada akidah Islamiyyah.
Hilyatil zilfa najmi
(Aktivis Pelajar Peduli Bangsa)