Al-Qur’an Dinista, Umat Tak Berdaya

Sri Mulyawati
(Ibu Peduli Negeri)

Sejatinya, kitab suci Al-Qur’an dimuliakan, dihargai, dan ditempatkan dengan posisi terbaik. Al-Qur’an merupakan tuntunan umat muslim sedunia. Kandungan isinya dapat menyelamatkan umat muslim di dunia sampai akhirat. Namun, saat ini selalu kita dengar dan selalu muncul di media, kasus penistaan terhadap Al-Qur’an.

Seperti baru-baru ini terjadi, kitab suci Al-Qur’an kembali dinista. Beredar video seorang pria menginjak Al-Qur’an saat bersumpah di hadapan istrinya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengaku telah menerima laporan dugaan penistaan dengan terlapor AK. laporan tersebut terdaftar di Polda Metro Jaya, 15 Mei 2024 (18/5).

Kasus penistaan ini selalu terulang karena sistem sanksi yang berlaku lemah dan tidak membuat jerah. Faktor lain adalah perkara kadar taqwa seorang muslim yang sangat rendah, sehingga perbuatan yang sangat hina dianggap hal yang biasa saja. Wajar jika kasus ini berulang karena yang mendominasi cara pandang mayoritas umat muslim saat ini sudah tidak berpijak kepada akidah islam lagi. Jauhnya kaum muslim dari aturan Islam yang sebenarnya, dan tertancapnya prinsip sekularisme makin menambah lengkap menurunnya kadar takwa.

Sekularisme atau pemisahan agama dari kehidupan yang sebenarnya menjadi akar masalah dari banyaknya masalah dalam kehidupan saat ini. Mulai dari masalah ekonomi, pendidikan, keamanan, sosial masyarakat dan masalah lainnya. Ketika kita masih memakai aturan sekularisme maka persoalan hidup ini tidak akan pernah selesai. Memisahkan agama dari kehidupan berarti mencampakan aturan Sang Pencipta yatu Allah Swt. Aturan yang datang dari Sang Pencipta sudah dipastikan sesuai dengan fitrah manusia dan secara otomatis dapat mententeramkan manusia itu sendiri.

Terjaganya kitab suci Al-Qur’an merupakan tanggung jawab kita bersama, sebagai wujud takwa kita kepada Allah Swt. Yaitu dengan meninggalkan sistem yang terbukti telah gagal menjaga kesucian Al-Qur’an. Kita harus sadari, bertahan dengan sistem yang tidak diridai Allah. Hal ini akan makin menambah deretan kasus penistaan Alqur’an.

Dengan penerapan sistem Islam, kesucian kitab umat Islam satu dunia akan terjaga. Kandungan isi Al-Qur’an akan terealisasi dalam kehidupan. Aturan yang ada dalam sistem Islam akan menjadikan umat berpikir dan bersikap sesuai dengan aturan Islam. Sehingga persoalan umat terselesaikan dengan baik. Dalam sistem Islam persoalan umat akan minim, karena sanksi yang diterapkan mampu menjadi pencegah bagi yang lain dan sebagai penebus dosa bagi pelakunya. Ketakwaan individu menjadi tanggung jawab negara. Sehingga, tercipta individu-individu yang bertakwa. Bukan hanya itu, kontrol masyarat juga terjaga, tidak individualis seperti saat ini.

Saat ini, umat merindukan kedamaian dan ketenteraman yang hakiki. Hanya dengan penerapan sistem Islam secara menyeluruh yang mampu menyelesaikan permasalahan umat. Umat harus bersatu menyuarakan bahwa aturan Allah Swt. yang harus ditegakkan di muka bumi. Sehingga tercipta umat yang satu pemikiran, satu perasaan, dan satu aturan, yaitu aturan dari Allah ‘azza wa jalla. Wallahu a’lam bishawab.

 

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi