Oleh. Rika Rizana, S.E.
(Aktivis Dakwah dan Tenaga Pendidik)
Layak untuk dicontoh keberanian para pemuda muslim, khususnya HAMAS yang berjihad melawan kaum Yahudi penjajah di Palestina. Sejak hari pertama serangan HAMAS, tidak kurang dari 5000 roket ditembakkan dari Gaza ke arah kaum Yahudi penjajah yang telah lama merampas tanah Palestina. Serangan HAMAS secara mendadak ini banyak memakan korban dipihak Yahudi. Ratusan tentara Yahudi, terbunuh, ratusan lainnya terluka.
Pembalasan kaum Yahudi penjajah secara membabi-buta menyerang warga Palestina telah menewaskan 770 warga Palestina, termasuk 140 anak-anak dan 120 wanita. Jumlah korban dari pihak Palestina akan terus bertambah. Apalagi Amerika Serikat telah mengirim bantuan militer kepada kaum Yahudi penjajah.
Yang menyedihkan, tak ada sama sekali bantuan militer dari negara-negara Arab dan Islam untuk membantu kaum muslim Palestina dalam melawan kaum Yahudi penjajah. Mereka hanya bisa mengecam. Bahkan membiarkan pembantaian saudaranya tanpa mengirim ratusan ribu atau jutaan tentara mereka yang ada di barak-barak mereka. Mereka sudah puas bila nanti solusi ”perdamaian” diberikan Amerika yang merupakan sekutu Yahudi.
Tanah Palestina dan Umat Islam
Tanah Palestina adalah tanah yang di berkahi Allah Swt. Palestina bagian dari negeri Syam yang tidak bisa dipisahkan dari ajaran Islam. Bahkan Rasulullah saw. memberikan banyak pujian pada negeri Syam. Di antaranya:
“Keberuntungan bagi penduduk Syam,” Kami bertanya, “Karena apa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena para malaikat membentangkan sayap-sayapnya kepada mereka (penduduk Syam).” (HR. At-Tirmidzi)
Syam juga adalah negeri para nabi. Rasulullah saw. pernah bersabda, “Para nabi tinggal di Syam. Tidak ada sejengkal pun Kota Baitul Maqdis kecuali seorang nabi atau malaikat pernah berdoa atau berdiri di sana.” (HR. At-Tirmidzi)
Masjid Al-Aqsha di Palestina, merupakan masjid kiblat pertama kaum muslim dan tempat singgah perjalanan Isra Mi’raj. Wilayah di sekitarnya juga tempat yang Allah berkahi (Lihat: QS al-Isra’ [17]: 1). Khusus terkait keutamaan masjid Al-Aqsha. Rasulullah saw. bersabda, “Datangilah Masjid al-Aqsha. Lalu shalatlah di dalamnya karena sungguh salat di sana seperti seribu kali shalat di tempat lain.” (HR. Ahmad)
Rasulullah saw. pun bersabda, “Sekali salat di Masjid al-Haram sama dengan 100.000 salat. Sekali salat di Masjidku (di Madinah) sama dengan 1.000 salat. Sekali salat di Masjid al-Aqsha sama dengan 500 salat.” (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)
Bahkan Al-Quds di Syam juga merupakan tanah ibu kota Khilafah. Yunus bin Maisarah bin Halbas bahwa Nabi Muhammad saw. pernah bersabda, “Perkara ini (Khilafah) akan ada sesudahku di Madinah, lalu di Syam, lalu di Jazirah, lalu di Irak, lalu di Madinah, lalu di Al-Quds (Baitul Maqdis). Jika Khilafah ada di Al-Quds, pusat negerinya akan ada di sana dan siapa pun yang memaksa ibu kotanya keluar dari sana (al-Quds), Khilafah tak akan kembali ke sana selamanya.” (HR Ibn Asakir)
Jadi, tanah Palestina adalah tanah air kaum muslim dan telah berabad-abad menjadi bagian dari wilayah Islam. Kaum Muslim terikat dengan Palestina serta Yerusalem karena dua alasan:
Pertama, wilayah Yerusalem telah menjadi bagian dari negeri-negeri Islam yaitu sebagai tanah kharaj sejak era Kekhilafahan Umar bin al-Khaththab ra. pada tahun 637 M. Setelah peperangan selama berbulan-bulan, akhirnya Uskup Yerusalem, Sophronius, menyerahkan kunci Kota Yerusalem kepada Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. secara langsung.
Kedua, kaum muslim terikat dengan kaum Nasrani Yerusalem untuk melindungi negeri tersebut lewat Perjanjian Umariyah. Dalam perjanjian tersebut Khilafah berkewajiban memberikan jaminan kepada kaum Nasrani baik terkait harta, jiwa dan ibadah mereka. Khilafah juga diminta untuk tidak mengizinkan orang-orang Yahudi tinggal bersama kaum Nasrani dan kaum Muslim di Yerusalem. Khalifah Umar menjamin tidak ada satu pun orang Yahudi yang lewat dan bermalam di wilayah tersebut. Perjanjian Khalifah Umar dengan kaum Nasrani Yerusalem ini mengikat kaum Muslim hari ini bahkan hingga akhir zaman.
Umat Islam ialah keturunan para penakluk, juga pembebas. Sejatinya, umat Islam lah yang layak memikul amanah dan menjaga tanah yang diberkahi itu. Karena Palestina merupakan bagian dari umat Islam. Ibarat satu tubuh. Apa yang terjadi di Palestina demikian juga dirasakan oleh umat Islam lainnya termasuk Indonesia yang merupakan muslim terbesar di dunia.
Maka solusi yang diberikan atas Palestina yaitu dua Negara yang di usulkan PBB dan negara-negara Barat merupakan pengakuan keberadaan kaum Yahudi penjajah di tanah kaum Muslim. Haram hukumnya mengakui keberadaan negara Yahudi penjajah di Palestina. Juga Haram mengambil solusi dua negara Bahkan merupakan pengkhianatan kepada rakyat Palestina khususnya dan kaum Muslim juga kepada Allah dan Rasul. Seperti pengakuan sejumlah penguasa Arab dan Islam terhadap penjajah Israel. Apalagi sampai menjalin hubungan diplomatic dan kerjasama dengan penjajah Israel.
Wajib Membela Palestina
Merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk membela saudara-saudaranya di belahan bumi manapun termasuk Palestina. Terutama para tentara muslim yang memiliki kekuatan untuk mengusir penjajah. Dengan jihad (berperang melawan musuh) di jalan Allah Swt. adalah amalan yang utama. Rasulullah saw. bersabda:
“Berjaga-jaga satu jam di medan perang fi sabilillah adalah lebih baik daripada menghidupkan Lailatul Qadar di dekat Hajar Aswad.” (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi).
Sudah sepantasnya kaum Muslim di mana pun, khususnya para perwira dan prajurit Muslim, menyambut panggilan jihad dari mana pun, termasuk dari Bumi Palestina. Tidak berdiam diri dan berpangku tangan. Allah Swt. berfirman:
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolong pun selain Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.” (QS. Hud: 113)
Allah Taala juga berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepadamu, ‘Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah’, kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.” (QS At-Taubah: 38)
Namun, solusi yang tepat untuk melenyapkan entitas Yahudi penjajah di tanah Palestina adalah dengan keberadaannya Khilafah Islamiyah. Dengan Khalifah, yang merupakan pemimpin kaum Muslim sedunia, yang akan menyerukan sekaligus memimpin langsung pasukan kaum Muslim di seluruh dunia untuk membebaskan tanah Palestina dan menyelamatkan kaum Muslim di sana. Bahkan Khilafah pula yang akan menyelamatkan kaum Muslim di berbagai negeri di mana mereka ditindas.
Rasulullah saw. telah bersabda: “Imam (Khalifah) adalah perisai, di belakang dia kaum Muslim berperang dan berlindung.” (HR. Bukhari Muslim)
Wajib bagi kaum muslim terus berjuang hingga tanah Palestina bebas dari cengkeraman kafir dengan mengembalikan tegaknya Khilafah Islamiyah. Perjuangan menegakkan Khilafah ialah kemuliaan dan cara menyelamatkan umat manusia.
Firman-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah.” (QS Ash-Shaf: 14). Juga, Allah kembali dalam firman-Nya, “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)
Sudah seharusnya kita serius dan bersungguh-sungguh dengan mengerahkan segala daya dan upaya kita untuk menegakkan kembali Khilafah Islamiyah .Wallâhu a’lam bi ash-shawâb.