Zona Nyaman

Oleh. Kaisya

Ada yang merasa lelah dengan kehidupan yang terasa gitu-gitu aja, tetapi ketika di tawarkan kesibukan lain jawabannya, “Kalo buat itu aku gak bisa.” Ada juga yang merasa harus keluar dari zona nyaman, tetapi ketika tawaran itu datang jawabannya, “Aku masih belum sanggup untuk itu.”

Kita yang merasa sudah saatnya untuk keluar dari zona nyaman, maka jangan pernah merasa perlu menunggu waktu yang tepat untuk keluar. Karena yang namanya kesiapan itu, kitalah yang mengaturnya, bukan hadir dengan sendirinya. Yang melayakkan diri kita mampu atau tidak, layak atau tidak layak, sejatinya adalah diri kita sendiri. Terkadang kita senantiasa merasa bahwa diri ini masih belum layak. Namun sebenarnya, bisa saja kita sudah siap. Kesempatan tak bisa kita atur waktunya, tetapi kesiapan untuk menerima kesempatan bisa kita atur.

Adakalanya ketika keluar dari zona nyaman ujian datang silih berganti. Akan ada rintangan di depan yang siap menghadang, menguji setiap tekad yang sudah dibuat sejak awal. Untuk melihat apakah dia bertekad baja atau hanya sekadar terbawa suasana. Untuk melihat apakah benar dia seorang pejuang atau hanya seorang pecundang. Maka, jangan lemah kala rintangan itu mulai memenuhi lembaran kisah hidupmu. Sadarilah, bahwa setiap peristiwa itu semata untuk mendidik kita agar bisa menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi ke depannya. Untuk menjadi pribadi yang lebih kuat lagi mentalnya.

Yang namanya seseorang keluar dari zona nyaman, pasti dia akan dihadapi dengan berbagai macam hal yang tidak nyaman. Berupa tantangan, rintangan yang senantiasa menyertai. Maka dari itu, memanglah sulit untuk memberanikan diri keluar dari zona nyaman. Karena kebanyakan orang tidak mau berisiko untuk merasakan lelah, menghadapi tantangan, dan melewati rintangan.

Merasa nyaman berada di zona nyaman pun tidak baik. Karena, jika seperti itu terus menerus, seseorang tidak akan pernah berkembang. Karena dia merasa dirinya telah cukup. Untuk apa lagi mengembangkan diri? Padahal, ketika potensi yang kita miliki itu tidak senantiasa diasah, maka lama kelamaan akan menjadi tumpul sebagaimana pedang yang hanya dipajang di dinding. Lama kelamaan pedang itu akan tumpul dan berkarat.

Setiap manusia butuh untuk terus berkembang. Sebagaimana kehidupan yang senantiasa terus berjalan. Maka, satu-satunya jalan untuk mengembangkan diri kita adalah keluar dari zona nyaman, terlebih lagi kita sebagai seorang muslim. Kelak, setiap potensi yang kita miliki akan Allah minta pertanggungjawabannya di akhirat.

Berkaryalah untuk umat. Seseorang yang memahami betul akan tujuan hidupnya di dunia tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang dimilikinya sekarang. Dia akan senantiasa merasa butuh untuk berkembang agar bisa memberikan persembahan terbaik untuk umat. Dia tidak akan pernah merasa nyaman berada di zona nyaman. Karena, bagaimana bisa dirinya bersantai sedangkan umat diluar sana sedang melolong pertolongan? Maka, bangkitlah, persiapkanlah dirimu. Tak apa walau langkahmu hanya satu senti dari tujuan yang ingin kau capai. Setidaknya, kita sudah berproses. Right?

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi