Jangan Mencela Waktu, Celalah Dirimu!

Oleh. Ustaz Hafidz Abdurrahman

Nasihat Imam Syafii ini mengingatkan kita. Waktu memang terus berputar dengan segala yang ada, dengan baik dan buruknya. Karena itu bagian dari Qada dan Kadar Allah.

Siang dan malam, hidup dan mati, semua bagian dari kehidupan yang datang dan pergi. Maka, menyalahkan waktu adalah kesalahan kita.

نعيب زماننا والعيب فينا
وما لزماننا عيب سوانا

Kita mencela waktu kita, padahal cela itu ada pada diri kita. Tak ada cela pada waktu, kecuali pada diri kita sendiri.

ولا تهجو ذا الزمان بغير ذنب
ولو نطق الزمان لنا هجانا

Janganlah kamu mengecam Zat yang punya waktu tanpa dosa. Andai saja zaman itu bisa berbicara kepada kita, pasti dia telah mengecam kita.

فدنياك التصنع والترائي
ونحن به نخادع من يرانا

Duniamu penuh dengan acting dan pencitraan. Dengannya, kita menipu siapa saja yang melihat kita.

Beliau melanjutkan nasihatnya,

إن لله عبادا فطنا
تركوا الدنيا وخافوا الفتنا

Sungguh, Allah mempunyai hamba yang cerdas. Mereka sanggup tinggalkan dunia dan takut terhadap fitnah.

نظروا فيها فلما
علموا أنها ليست لحي وطنا

Mereka telah mengkaji dan memikirkannya. Mereka tahu bahwa dunia itu bukanlah “tanah air” untuk hidupnya.

جعلوها لجنة واتخذوا
صالح الأعمال سفنا

Mereka jadikan dunia bak sungai, lalu mereka jadikan amal saleh sebagai perahunya.

(Diwan Imam Syafii, Bahr Wafir, Qafiyah Nun)

###

Maka, apapun di dunia ini akan datang dan pergi. Seseorang, harta, kedudukan, dan apapun keadaan yang ada, akan datang dan pergi.

Kata Syamsuddin at-Tibrizi, “Jangan mencari orang (termasuk, harta, kedudukan, atau apapun) karena mereka datang hanya sebagai hadiah di tengah jalanmu untuk menemukan dirimu sendiri.”

Jadikanlah semuanya itu untuk memastikan dirimu menjadi hamba-Nya karena semua akan pergi. Hanya Allah Zat yang tidak pernah meninggalkan kita karena Dia Maha Ada, dan selalu ada bersama kita.

Gapailah rida-Nya, bukan rida yang lain! Cukuplah kita menyenangkan Allah, membuat-Nya rida.

يا أيتها النفس المطمئنة ارجعي إلى ربك راضية مرضية، فادخلي في عبادي، وادخلى جنتي!

Ya Rabb, terimalah hamba sebagai hamba-Mu yang Engkau ridai!

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi