Berilmu Penting, Beradab Harus

Oleh. Firda Umayah

Hai sobat, bulan Rajab telah tiba. Tak terasa dua bulan lagi umat Islam akan menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Apakah Sobat sudah merancang agenda Ramadhan? Apakah sobat sudah mulai membiasakan puasa sunah sebelum bulan Ramadhan? Atau Sobat justru belum menyiapkan apa-apa?

Wah, jangan sampai ketika Ramadhan tiba, Sobat malah kaget dan menunaikannya dengan hal yang biasa-biasa saja, ya. Bisa rugi nanti. Maka dari itu, hendaknya semua disiapkan sejak awal, ya Sob. Termasuk memahami apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama Ramadhan. Tapi, apa cukup bulan Ramadhan saja? Tentu tidak.

Sobat, di dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, seharusnya seorang muslim mengetahui ilmu yang berkenaan dengannya. Misalnya puasa. Apa saja yang menjadi rukun puasa, sah tidaknya puasa, yang membatalkan puasa, dll. Namun, sobat juga harus memperhatikan adab atau tata krama saat sedang berpuasa atau menghormati orang yang sedang berpuasa, dll.

Untuk mengetahui semua itu, maka Sobat membutuhkan tsaqafah Islam dan ilmu. Tsaqafah Islam biasanya diartikan sebagai pengetahuan-pengetahuan yang menjadikan akidah Islam sebagai sebab dalam pembahasannya. Sedangkan ilmu biasanya merupakan pengetahuan tentang bidang tertentu yang dibuat secara sistematis.

Dalam pandangan Islam, Allah Swt. memerintahkan hamba-Nya agar tidak melakukan dan mengikuti apa pun yang belum kita ketahui hukumnya. Sebagaimana firman Allah Swt.:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra’: 36)

Namun, di balik pentingnya tsaqafah dan ilmu, maka ada hal lain yang tak kalah penting. Bahkan menjadi hal yang utama. Apa itu? Itu adalah adab.

Adab merupakan hal yang harus diajarkan sebelum seseorang memahami tsaqafah dan ilmu. Adab hendaknya diajarkan sejak manusia dilahirkan. Yaitu ketika anak mulai diasuh oleh ibu dan orang-orang di lingkungan keluarga. Adab ini merupakan perkara yang tidak boleh ditinggalkan meskipun anak telah beranjak remaja dan dewasa. Sebab adab, harus selalu melekat pada diri seorang muslim.

Begitu pentingnya adab, membuat para imam mazhab mengatakan hal yang serupa. Seperti Imam Malik yang berkata, “Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.” Imam Hanifah berkata, “Kisah-kisah para ulama dan duduk bersama mereka lebih aku sukai daripada menguasai beberapa bab fiqih. Karena dalam kisah mereka diajarkan berbagai adab dan akhlaq luhur mereka.” Bahkan, Rasulullah saw. juga pernah berdoa:

اللَّهُمَّ اهْدِنِى لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ

“Ya Allah, tunjukilah padaku akhlak yang baik, tidak ada yang dapat menunjukinya kecuali Engkau. Dan palingkanlah kejelekan akhlak dariku, tidak ada yang memalingkannya kecuali Engkau.” (HR. Muslim)

Sobat, bulan Rajab adalah momentum yang tepat untuk melakukan perubahan. Misalnya melakukan perubahan terhadap diri sendiri. Yaitu dengan memperbaiki adab di dalam segala aktivitas. Maraknya krisis adab di kalangan remaja dan pemuda sesungguhnya gambaran betapa pentingnya remaja dan pemuda mengedepankan adab.

Namun, upaya memperbaiki adab sejatinya tidak cukup dengan mengubah diri sendiri saja. Perlu adanya dukungan oleh lingkungan keluarga, masyarakat dan negara agar mau menjadikan adab menjadi hal yang utama. Selain itu, adanya penerapan seluruh syariat Islam dalam kehidupan juga adalah hal yang harus disegerakan. Karena, disadari atau tidak, kerusakan moral, alam, dan yang lainnya saat ini merupakan dampak dari penerapan sistem Islam. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt.:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)

So, yuk jaga adab. Adab terhadap orang tua, guru, teman, dan yang lainnya. Dengan menjaga adab ditambah tsaqafah Islam yang benar, maka krisis adab di kalangan remaja akan dapat diperbaiki.

Wallahu a’lam bishawab

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi