Tergenang

Oleh. Ummu Shofiyah

Tak hanya rumah tergenang
Hati pun kian tergenang
Marah turut meradang
Menyaksikan luapan air bukan alang kepalang

Riak air membawa duka
Berapa kota tergenang begitu saja
Bukan hitungan senti belaka
Bubung rumah tergenang sedemikian rupa

Hujan datang sejatinya berkah
Rahmat mengiringi tiap langkah
Namun sayang, manusia serakah
Tangan jahil merusak dengan pongah

Lautan duka mengiringi lara
Kala penguasa sibuk dengan urusan pribadi semata
Mitigasi bencana bersembunyi alpa
Seluruh wilayah tergenang begitu lama

Hamparan sawah bersembunyi
Tak tampak ada tanaman lagi
Entah kapan air akan surut kembali
Saat kerusakan akibat ulah tangan manusia tak terkendali

Derita penduduk negeri mengangkasa
Kebijakan penguasa turut menoreh duka
Wilayah tergenang seakan susah tanggap bencana
Rakyat menyelamatkan diri ke mana suka

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi