Oleh. Afiyah Rasyad
(Tim Redaksi MazayaPost.com)
Keji berbungkus wajah ramah
Menebar janji tak jua amanah
Lisannya bagai ujung anak panah
Banyak bicara tanpa petuah
Kebijakan banyak terbit terbirit-birit
Demi kecantikan investasi selangit
Obral kekayaan alam tak peduli negeri terampil
Menulikan telinga saat rakyat terus menjerit
Sapu Bersih kekuasaan
Dari pucuk tertinggi hingga daerah incaran
Sesuka hati bagi-bagi kekuasaan
Demi sekerat suara yang disumbangkan
Serentak malu bertalu-talu
Namun, sungguh terlalu
Angkara sudah menjadi benalu
Sudah lenyap seluruh rasa malu
Riak-riak alpa telah menggunung
Menerpa rakyat yang menanggung
Makin kencang mantra kezaliman menggelantung
Memerah wajah jelata hingga linglung
Teriakan nurani tak lagi didengar
Terperosok jauh ke jurang penuh ingar-bingar
Candu kezaliman membuat mata nanar
Sapu bersih jabatan dalam keadaan sadar
Hulubalang sama senopati terus meminta
Tetap setia demi remah-remah kuasa
Menjilat sana-sini di tiang-tiang istana
Tertipu oleh indahnya fatamorgana