AHAD, 27 OKTOBER 2024
Oleh. Dyah Astri Wandi
(Kontributor MazayaPost.com, Aktivis Dakwah Zilenial)
Temu Muslimah Muda 2024 menyelenggarakan event Akbar nasional yang berlangsung secara online (via zoom) dan offline diberbagai wilayah Indonesia salah satunya Leces, Kabupaten Probolinggo. Ratusan pemuda Leces antusias mengikuti digital event melalui layar Nobar di Aula Pondok Pesantren Kyai Sekar Al Amri Probolinggo.
Acara nobar digital event dibuka oleh Kak Silmi dan Kak Adelia selaku host offline dengan menyapa peserta yang hadir dan membacakan tata tertib selama acara. Kemudian acara berlangsung secara terpusat sehingga peserta menyimak via nobar.
Acara diawali dengan tayangan video tentang kondisi umat yang kian nestapa. Bukan hanya di Indonesia bahkan hingga detik ini sudah setahun saudara-saudara muslim Gaza masih terus berjuang melawan Kafir Penjajah Israel laknatullah. Sementara para penguasa muslim masih diam tanpa perlawanan apapun terhadap musuh besar kaum muslim, Yahudi dan Nasrani. Harapan mereka masih sama bahwa hanya dengan demokrasi genosida di Gaza akan segera berakhir.
Padahal sejatinya, demokrasi sangat tidak mungkin memihak kaum muslim. Seperti saat ini menjelang pemilu AS 2024, Sister Sarah Mohammed (Narasumber 1) menjelaskan bahwa kedua kandidat baik Trump maupun Harris meski keduanya tampak berselisih sebetulnya memiliki tujuan sama yakni akan tetap memihak entitas zionis melawan kaum Muslim Gaza. Tujuannya hanya satu untuk selalu memperkuat hegemoni Amerika di seluruh dunia.
Kaum muslim khususnya Indonesia, perlu disadari sejatinya bukanlah Amerika maupun demokrasi yang layak diharapkan menyelesaikan segala problem umat melainkan persatuan kaum muslim. Sister Umm Raja dari Palestina (Narasumber 2) meminta agar kaum muslim segera bergerak melakukan aksi nyata dengan jalan:
1. menunjukkan sikap kritis dan perlawanan terhadap musuh nyata kaum muslim,
2. Senantiasa mengopinikan kepada seluruh umat bahwa hanya syariat Islam melalui institusi Khilafah yg mampu menyelesaikan semua problem saat ini;
3. Meminta para tentara muslim agar segera membuka perbatasan dan membebaskan tanah-tanah kaum muslim.
Hadir pula kak Ranty (Narasumber 3) sebagai tokoh muda generasi Zilenial menyampaikan, masuknya demokrasi ke negeri-negeri Islam termasuk Indonesia membuat kita semua justru dipaksa meninggalkan Islam sebagai satu-satunya agama yg Allah ridai. Demokrasi memaksa kita agar kedaulatan berada ditangan manusia bukan ditangan Allah. Ketika ada yang menyuarakan Islam Kaffah dianggap kriminal, mengancam NKRI padahal dibalik itu tujuan demokrasi adalah mencegah tegaknya syariat Islam dengan terus menerus memusuhi syariat Islam.
Maka apa yang seharusnya generasi Zilenial lakukan saat ini?
Ustazah Iffah menuturkan, seorang muslim terutama pemuda muslim wajib melakukan perubahan hakiki menuju peradaban Islam. Sebab pemuda muslim hari ini adalah tulang punggung perubahan yang akan mengembalikan hadirnya Islam kaffah untuk menyinari Dunia.
Generasi Zilenial, wajib memiliki cita-cita (Aspire) mengembalikan khairu ummah, menjadi penjaga Islam terpercaya dan menjadi Garda depan pejuang Islam kaffah. Kemudian juga wajib terlibat (Engage) menjadi bagian dari solusi, jangan terus playing victim dengan menyalahkan kondisi, namun teruslah berdiri memberikan sumbangsih terbaik mengembalikan Islam Kaffah kembali di muka bumi.
#zilenialsipalingtaatsyariah
#westandforislamkaffah
#nextlevelactivismtaatallah
#khilafahsolusipalestina
#armiesforpalestine