Temu Muslimah Muda 2024

Oleh. V3

Pada hari Ahad, 27 Oktober 2024 di pondok pesantren yang mengedepankan ilmu pengetahuan mengadakan acara nobar (nonton bareng) dengan para santri dan beberapa remaja dari sekitar area pondok. Banyak ilmu yang akan mereka dapat hari ini. Jadi, untuk menangkap ilmu yang akan didapatkan, mereka menyiapkan berbagai alat untuk mengikat ilmu.

Sebelum acara dimulai, para peserta menata posisi. Mereka duduk dengan rapi. Acara yang diikuti via zoom itu dimulai pukul 08.00 WIB. Banyak yang antusias karena acara dimulai oleh MC yang kece dan seru, serta sambutan yang dibawakan oleh guru yang kata-katanya mampu sampai ke hati, membuat hati peserta bergetar.

Materi pertama disampaikan oleh FT dari SMA Negeri Indonesia. Dia menyampaikan tentang bagaimana rusaknya pergaulan zaman sekarang. Ia membahas tentang betapa bejatnya guru bisa menggunakan muridnya untuk memuaskan hasratnya. Ia juga menjabarkan bagaimana bisa dispensasi nikah diajukan oleh anak-anak sekolah di bawah umur yang diajukan karena masalah kehamilan di luar nikah yang mereka lakukan, dan masih banyak lagi. Astagfirullahalazim, sungguh miris.

Materi kedua disampaikan oleh AF dari salah satu Universitas Negeri Yogyakarta. Dia menyampaikan tentang bagaimana pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan terutama di bidang universitas. Di mana UKT yang makin melambung tak terkira. Bahkan mereka tak memikirkan bagaimana nasib rakyat kecil yang penghasilan hariannya pas-pasan. Tuntutan untuk menurunkan biaya UKT sama sekali tak mereka pedulikan. Apakah mereka berharap para lulusan dari kampus. Mereka lulus dengan membawa utang yang akan dibayar 20 sampai 30 tahun ke depan. Hal itu sama halnya yang terjadi di Amerika. Jika mereka memang ingin begitu, tetapi para mahasiswa pastinya tidak menginginkan hal itu terjadi pada mereka. Memangnya siapa yang mau lulus dengan membawa utang?

Selain itu, di berbagai belahan dunia memang telah mengalami kehancuran akibat dari sistem yang telah diterapkan saat ini. Kerusakannya bukan hanya di negeri ini, tetapi sudah sampai ke seluruh penjuru negeri. Hal itu dipaparkan dalam acara lewat sebuah video yang menampakkan berbagai kerusakan yang telah terjadi.

Berbagai video ditampilkan. Semuanya berisi tentang fakta-fakta kerusakan yang terjadi, agar para peserta yakin bahwa semua yang dikatakan pemateri bukan khayalan dan mitos belaka. Mereka juga diberikan contoh-contoh yang realate dengan kehidupan saat ini agar para peserta tidak lagi menutup mata atas kerusakan kerusakan yang terjadi saat ini.

Di tengah acara, para panitia membagikan konsumsi kepada para peserta. Hal itu adalah untuk menghindari adanya peserta yang mengantuk dan berkurang konsentrasi. Selain itu, konsumsi adalah hak yang memang seharusnya mereka dapatkan sebagai peserta dalam sebuah acara. Materi selanjutnya disampaikan oleh para pemateri dari luar negeri. Ada yang dari Palestina, Amerika, Sydney, dan berbagai pemateri dari beberapa wilayah di berbagai belahan dunia. Mereka semua menyampaikan tentang berbagai kerusakan yang terjadi di negeri mereka. Mulai dari rusaknya pergaulan, keamanan, kenyamanan, sampai sistem pemerintahan.

Di saat para pemateri menyampaikan opini mereka, para peserta segera mencatat dengan cermat setiap kata yang dirasa penting. Semua itu dilakukan tak lain dan tak bukan adalah untuk mengikat ilmu yang mereka dapat di acara kali ini. Hingga acara selesai dan diakhiri dengan mengantongi limu pengetahuan.

Semoga para peserta dapat menangkap hal hal positif dari apa yang mereka dapat hari ini. Sehingga para pemateri tak lagi memikul beban terlalu berat, karena adanya para pemuda yang sepemikiran dan sadar akan kerusakan dan bersegera untuk bergerak dan bangkit untuk membangun kembali apa yang telah runtuh.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi