Merekatkan Kembali Ukhuwah Islamiyah

Oleh. Z.Syifa

Luar biasa, sekitar 80-an ibu-ibu juga remaja putri menghadiri Istihlal Akbar yang diadakan oleh Muslimah Perindu Surga. Acara yang bertempat di sebuah rumah makan di Kabupaten Probolinggo yang mengambil tema “Merekatkan Kembali Ukhuwah Islamiyah” bertujuan untuk mengingatkan kembali bahwa kaum muslim adalah bersaudara dan dengan persaudaraan yang kuat merupakan bekal menuju persatuan umat.

“Bagaimana kabar ketaatan kita?” sebuah pertanyaan dari Ustadzah Fatratin sebagai pemateri pertama yang mampu membuat peserta kembali mengingat perjalanan amaliahnya pasca-Ramadan. Beliau menyampaikan meski Ramadan telah usai, bukan berarti amalan saat Ramadan ikut selesai. Kalau Ramadan kita biasa berzikir, infak, tilawah, salat sunah, maka psaca-Ramadan amalan tersebut harus tetap kita lakukan. Bara Ramadan itu harus tetap terjaga. Sebab, ketakwaan itu harus terus dan di mana pun berada “ittaqillaha haitsuma kunta.”

Ustazah Fatratin juga menyampaikan bahwa kita tidak boleh menjadi hamba Ramadan, tapi harus menjadi Rabbaniyyin yaitu hamba Allah yang totalitas, tidak hanya saat Ramadan saja. Untuk menjaga ketaatan itu, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, pertama dengan muhasabah. Ketika ramadan kemarin kita terjaga, maka harus terus menjaganya dan wajib bersyukurdan berkomitmen untuk tetap melanjutkan ketakwaan diluar Ramadan. Jika Ramadan kemarin kita “slow” saja, maka harus banyak beristigfar dan memohon diberi kesempatan untuk memperbaikinya pada bulan berikutnya.

Cara kedua menurut beliau yaitu komitmen untuk Istiqomah menjalankan ketaatan. Salah satu tanda diterimanya amal yaitu dimudahkan menjalankan ketaatan berikutnya. Maka, harus berkomitmen bagaimana pun keadaannya untuk tetap menjalankan amalan Ramadan tersebut. Beliau menambahkan, berikutnya yang bisa kita lakukan yaitu bergabung dengan sebuah komunitas agar bisa saling mengingatkan dalam ketaatan.

Keempat, berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar dimudahkan Istiqomah dalam ketaatan. Dan yang terakhir, menurut Ustazah Fatratin harus ada peran negara yang membantu menjaga ketaatan warga negaranya.

Benar, ukhuwah mengantarkan pada persatuan. Hari ini persatuan umat itu tidak ada sehingga saudara kita di belahan dunia lain masih menderita. Padahal, kita kaum muslim adalah satu tubuh yang seharusnya bahagia dan duka kita sama. Tak layak jika kita di sini bahagia ,tapi di’xsana menderita karena tak ada yang menolongnya. Hanya karena rasa nasionalisme. Semua terangkum apik dalam puisi yang berjudul “Antara Aku, Palestina, dan Ramadan” karya Nur Syamsiyah Tahir yang dibawakan oleh santriwati Ponpes Al Ghuroba yang semakin syahdu diiringi dengan lagu “El-Toufule”. Seharusnya, jika negeri-negeri muslim bersatu di bawah komando pemimpin Islam untuk berjihad membebaskan Palestina dan negeri-negeri muslim lainnya.

Dakwah adalah jalan untuk mewujudkan ukhuwah tersebut. Sebab sejatinya berdakwah itu mencari teman sejati untuk setia menemani di dalam kebaikan. Juga mencari teman untuk berjuang bersama menegakkan Islam kaffah. Sebagaimana disampaikan oleh pemateri kedua yaitu Ustazah Aliya, bahwa ada banyak keuntungan yang akan kita peroleh dengan berdakwah. Terutama pahala jariyah, di mana bisa jadi raga kita tiada, namun aliran pahalanya langgeng. Yang pertama, mengalir pahala dari orang-orang yang didakwahi lalu mereka berubah. Kedua, mengalir dari kader-kader yang ikut pembinaan intensif lalu bergerak atau kemudian ia berdakwah juga. Dan juga dari teman yang melakukan kebaikan karena terinspirasi gerak dakwah kita. Ditambahkan oleh beliau bahwa dengan berdakwah juga akan mendapatkan pahala kolektif dari jama’ah dakwah tempat dia berkiprah. Yang keempat dan yang paling “wow” yaitu mendapatkan pahala dari masa depan ketika sistem pemerintahan Islam yang menerapkan Islam secara kaffah itu tegak.

Semoga Allah memudahkan kita untuk terus berada didalam barisan dakwah tegaknya izzul Islam wal muslimin dan akan menjadikan kita bersama kembali kelak di Jannah ya.

Wallahu a’lam bish shawab.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi