Meraih Kemerdekaan Yang Hakiki

Oleh: Yuni Ummu Neilza

Pagi yang cerah, antusias para jamaah majelis taklim Islam kaffah untuk hadir kembali dalam kajian rutin di mushola Al hikmah luar biasa.

Pukul 08.45 para jamaah mulai berdatangan disambut dengan lantunan sholawat asyghil yang dipimpin oleh Ustadzah Tutut. Tepat pukul 09.00 acara pun dimulai dengan diawali sapaan yang dibawakan oleh pembawa acara kita yaitu Ustadzah Afida, diawali dengan pembukaan kemudian tilawah Alquran yang dibawakan oleh Ustadzah Katmining. Suasana mulai tampak hening seketika terdengar suara lantunan ayat suci Alquran.

Dan tibalah waktu yang dinanti-nantikan yaitu acara inti yang dibawakan oleh Ustadzah Bailmia yang bertema “Meraih Kemerdekaan Hakiki”.

Di dalam forum Ustadzah Bail sempat bertanya kepada para jamaah, apakah kemerdekaan itu sudah benar-benar kita rasakan? Dan sebagian dari jamaah ada yang menjawab belum.
Dilanjut dengan pemutaran video, yang menunjukkan bagaimana euforia masyarakat yang dari kalangan anak-anak, orang dewasa hingga lansia dalam berpartisipasi menyambut HUT yang ke 78 Indonesia. Antara lain ada perlombaan lomba panjat pinang, balap karung, tarik tambang, baris-berbaris, karnaval, parahnya ada yang lomba berhias atau bermake up dan pesertanya pun adalah seorang bapak-bapak yang memakai daster. Inilah fakta bahwa paham-paham LGBT telah meracuni masyarakat.

Tak kalah menariknya pemerintah juga merayakan HUT ke-78 dengan sangat meriah dengan anggaran yang fantastis yaitu sampai milyaran rupiah. Jumlah nominal yang tak tanggung-tanggung dana yang digelontorkan hanya untuk melaksanakan acara tersebut. Pemerintah Pun juga mengundang artis yang baru-baru ini viral. Sebegitu meriahnya acara tersebut bahkan sampai seluruh peserta ikut berjoget di dalamnya “Istana Bergoyang “.

Perayaan yang tak kalah hebohnya adalah lomba balap karung di kota Jambi sampai memakan korban. Salah satu peserta, seorang ibu-ibu yang ikut memeriahkan perlombaan tersebut tiba-tiba tersungkur dan terjatuh ke tanah sehingga dinyatakan meninggal di tempat.

Dan masih banyak lagi fenomena yang semacam ini yang memakan korban di Papua saja juga tidak luput dengan bahaya yang mengintai mereka. Ketika melaksanakan upacara bendera tiba-tiba komplotan KKB menyerang warga bahkan sampai membakar fasilitas yang ada di sana. Dan inilah fakta yang terjadi baru-baru ini.

Sebenarnya apa arti dari kemerdekaan itu..? merdeka secara bahasa adalah kebebasan, bebas tekanan & dari cengkeraman penjajahan. Kemerdekaan adalah hari dimana sebenarnya pada tanggal 17 Agustus 1945 negara Republik Indonesia diresmikan. Yang mana pada saat itu Indonesia terlepas dari jajahan Belanda Jepang dan Portugis. Pada tanggal 17 Agustus 1945 diproklamasikan bahwasannya Indonesia sudah terlepas dari jajahan serta cengkraman penjajah.

Realitasnya selama 78 tahun ini apakah kita benar-benar sudah merdeka atau belum? Pada dasarnya pada bulan April menteri keuangan mengumumkan utang Indonesia mencapai 7.849,89 triliun yang artinya dari 20 juta penduduk, setiap orang menanggung beban hutang bahkan bayi yang baru lahir pun terbebani hutang. Apakah ini gambaran kemerdekaan?

Faktanya di negara kita ini masih banyak potret kelam yang dialami warganya antara lain 1. potret kemiskinan di mana dari tahun ke tahun angka kemiskinan semakin meningkat, pada tahun 2023 tercatat 2,6 juta penduduk Indonesia mengalami kemiskinan
2. Anak-anak yang putus sekolah. Pemicunya adalah minimnya pendapatan orang tua sehingga banyak menimbulkan anak-anak putus sekolah karena mahalnya biaya pendidikan. Tercatat 1,9 juta dari sekian penduduk Indonesia yaitu generasinya putus sekolah.
3. Terhitung 16,2 juta dari sekian penduduk Indonesia mengalami kelaparan dan gizi buruk
4. Angka pengangguran mencapai 7,99 juta orang.

Jika kita telusuri, di sisi lain mahalnya harga sembako yang semakin hari semakin melejit sehingga rakyat semakin menjerit, dan baru-baru ini diperparah masyarakat kebingungan mencari tabung gas elpiji ukuran 3 kg. Inilah kondisi saat ini , yang katanya sudah merdeka selama 78 tahun. Gambaran saat ini banyak ibu-ibu yang bekerja di pabrik, dan yang lagi viral baru-baru ini terjadi pelecehan terhadap wanita di ajang pemilihan Miss Indonesia, dimana pesertanya melalui proses body checking. Demi memenuhi kebutuhan mereka para ibu-ibu rela meninggalkan kewajiban mereka sebagai seorang ibu yang semestinya Meriayah anak dan suaminya sehingga pada hakekatnya berdampak pada ketidak harmonisan, perselingkuhan, bahkan sampai kasus perceraian. Inilah bukti paham feminisme yang diterapkan saat ini dan terbukti bahwasanya para perempuan saat ini dirasuki oleh paham-paham feminisme tersebut. Ide Feminisme itu sendiri adalah mereka menuntut laki-laki dan perempuan setara dalam segala aspek, baik dari segi domestik dan maupun publik, rumah tangga, pekerjaan, dan aspek politik.

Demokrasi itu sendiri adalah sebagai sistem politik yang memang memberikan hak yang sama kepada semua warga negaranya. Dan di tengah-tengah kondisi yang seperti inilah mau tidak mau perempuan ikut andil dalam menafkahi keluarganya. Inilah bukti sistem demokrasi saat ini yang mencengkram negara kita. Kita memang tidak diserang secara fisik namun idenya dipakai oleh kita sekarang yaitu sistem sekuler kapitalisme. Di mana uang lah yang berkuasa. Yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin.

Dalam Islam seorang ibu adalah ummu warobatul bait, ibu itu tidak bisa diwakilkan oleh orang lain, ibu itu adalah periayah anak-anaknya, seorang ibu berkewajiban dan berperan besar dalam tumbuh kembang anaknya hingga mumayyiz. Ibu juga sebagai madrasatul ula.

Di dalam syariat Islam wanita adalah sebagai support system, individu, masyarakat, atau lingkungan hingga negara. Diantaranya pengaturan mengenai kehamilan, kelahiran, penyusuan, pengasuhan, nafkah, masa iddah, dan lain-lainnya.

Jaminan dalam negara Islam
* Pendidikan bagi para wanita untuk mempersiapkannya menjadi ibu dalam semua strata pendidikan.
* Pendidikan bagi para pria agar bisa menjalankan perannya sebagai partner dalam rumah tangga dan pendidikan anak.
* Pemenuhan nafkah dan kebutuhan dasar hidup.
* Menjaga lingkungan sekolah dan media sesuai dengan syariat Islam sehingga selaras dengan pendidikan rumah yang dilakukan para ibu.
* Negara menjamin semua kebutuhan masyarakat baik dari segi ekonomi pendidikan keamanan lapangan pekerjaan sarana dan prasarana.

Imam adalah perisai bagi kaum muslim, maka belajarlah islam secara menyeluruh untuk mempersiapkan diri menjadi ibu tangguh dan solehah. Anak adalah investasi pahala kita di akhirat.

Sebagai closing statement pemateri menyampaikan kemerdekaan hakiki bagi seorang ibu adalah kembalinya fungsi ibu yang sudah disyariatkan Islam kepada kita yaitu manajer rumah tangga manajer suami manajer anak dan bagaimana caranya agar anak menjadi investasi akhirat sehingga menjadi anak-anak yang sholeh sholehah.

Dan menginjak acara selanjutnya yaitu sesi tanya jawab yang dilontarkan oleh dua orang penanya, kemudian dilanjutkan dengan pembagian doorprize dan terakhir ditutup dengan doa.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi