Maulid Nabi Bukan Sekadar Tradisi

Reporter: Lilik Solekah

Pagi dengan teriknya matahari yang begitu menyengat tidak menyurutkan semangat ibu-ibu jamaah Majelis Taklim Islam Kaffah Leces untuk bersua kembali dalam rutinan, tiap bulan untuk mengkaji Islam. Tepatnya di hari ahad 24 September 2023.

Kali ini, panitia menyiapkan tema sesuai dengan bulan ini yaitu, “Maulid Nabi Bukan Sekadar Tradisi.” Praacara diisi dengan lantunan diba’ dipimpin oleh Ustadzah Wahidatut Tammah dan Ustadzah Suhaesih. Sedang acara inti dibuka tepat pukul 09.00 WIB. Dengan pembawa acara yang super kece yaitu Ustadzah Evi. Acara dibuka dengan lantunan ayat suci yang dibawakan oleh Ustadzah Suhaesih beserta sari tilawahnya.

Setelah selesai pembacaan tilawah, dilanjut acara mauidhoh hasanah oleh Ustazah Yati. Yang memaparkan realita masyarakat yang merayakan maulid nabi. Dari desa hingga kota. Untuk merayakan maulid ada yang rela nabung setahun untuk memeriahkan kelahiran nabi. Perayaan yang super meriah yang selalu diimpikan.

Fenomena unik terkhusus di leces apabila mendekati Maulid Nabi hampir sama dengan mendekati hari raya, di pasar penuh berjejal manusia, yang paling ramai adalah penjual buah dan bunga-bunga hiasan sebab hari lahir Nabi identik dengan perayaan yang meriah bunga, buah, balon, hingga pohon uang, yang penting meriahnya. Sebab, ini adalah momen yang sangat berharga bagi kaum muslim.

Rasulullah itu sebagai suri teladan dan kelahiran beliau merupakan rahmat bagi seluruh alam. Ini sudah termaktub dalam Al-Qur’an surah Al-Anbiya’. Beliau adalah cahaya di atas cahaya, mampu menerangi alam yang gelap gulita.

Namun kemewahan, kemegahan, keseriusan tiap tahun sekali dalam merayakan hari kelahiran Nabi ini tidaklah cukup sebagai bukti kecintaan kita kepada Nabi. Ketika kita cinta pada Nabi maka perlu adanya pembuktian. dan menjadi suatu keharusan bahwa bukti dari kecintaan yang sebenarnya dengan mengikuti risalah yang beliau bawa tanpa terkecuali baik kita senang ataupun berat.

Bagaimana Rasulullah berdakwah yang dimulai dengan sembunyi-sembunyi, kepada para kerabat dekat, lalu setelah berhasil pada beberapa sanak saudara selama 3 tahun maka beliau berdakwah secara terang-terangan meski banyak cacian, hinaan, bahkan melukai fisik beliau tidak lantas mundur dan meninggalkan medan dakwah.

Hingga sampai batas maksimal dalam dakwah dan Allah menurunkan pertolonganNya. Rasulullah berhasil mendirikan daulah Islam yang disegani, yang ditakuti kaum kafir. Beliau berhasil menerapkan seluruh aturan Islam dalam kehidupan umatnya. Serta diperluas cakupan penerapan Islam melalui jihad fi sabilillah yang mempertaruhkan nyawa demi tersebarnya risalah Islam.

Dan seharusnya kita sebagai kaum muslimin juga melakukan hal yang sama. Sehingga kecintaan kita pada baginda nabi tidak sekedar terucap di lisan saja, namun dalam setiap tingkah laku. Agar tercatat sebagai cinta yang hakiki bukan cinta palsu.

Dakwah dihujat dihina para pelaku kemaksiatan itu sudah hal yang biasa. Namun jika dakwah dipuji disanjung orang yang suka berbuat kemaksiatan ini yang perlu dipertanyakan. Mengapa dakwahku berbeda dengan dakwahnya Nabi? Ada keberhasilan tidak nantinya dengan dakwah yang menyimpang dengan jalanya Nabi? Jangan justru dibilang sok alim saja sudah melunturkan semangat dakwah. Dibilang agamis justru mengendurkan semangat mengkaji islam kaffah.

Dilanjut acara tanya jawab yang disambut antusias ibu-ibu. Ada tiga penanya yang dijawab semua dengan gamblang oleh pemateri, kemudian dilanjut dengan makan bersama dan pembagian doorprize pada 3 hadirin.

Acara ditutup dengan doa tepat pukul 11.00 oleh ustadzah karyumi.

 

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi