Generasi Smart Bebas HIV/AIDS

 

Oleh. Ummu Suci

Di hari Ahad yang cerah, tepatnya jam 09.00 pagi.
Tempatnya di Rumah Makan Raja Bebek Pajarakan. Dengan dihadiri kurang lebih 60 remaja dari SMP, SMA ada juga yang mahasiswi hadir memenuhi tempat yang sudah disediakan oleh panitia acara. Mereka hadir dari berbagai daerah Kabupaten Probolinggo, Paiton, Patemon, Krejengan, Maron, dan sekitarnya.

Mereka sangat antusias mengikuti kajian yang di pandu oleh Kak Fitri sebagai Host.
Pertama, dibuka dengan doa awal majelis dan kemudian membaca Al-Fatihah.

Setelah selesai membaca Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh
Dek Cholida. Adapun surah yang dibaca adalah surah Ar-Rum ayat 31:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan (akibat)perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Alhamdulillah setelah selesai pembukaan acara dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Untuk menambah semangat, kak Fitri memandu peserta untuk melemaskan otot-otot dengan senam jari agar rileks dan siap menerima ilmu yang disampaikan oleh pemateri pertama yaitu Dokter Zakiyyah dan didampingi oleh kak Mey sebagai moderator. Dokter Zakiyyah membahas tentang HIV/AIDS. Apa itu HIV/AIDS?

Menurut Dokter Zakiyyah, ciri-ciri orang yang terpapar HIV/AIDS adalah:

1. Berat badannya turun draktis
2. Sariawan
3. Kesehatan memburuk.

AIDS adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh infeksi HIV yang tidak kunjung sembuh. AIDS merupakan tahap akhir dari HIV. Di mana sistem kekebalan tubuh sudah terlalu rusak untuk melawan infeksi.

Menurut Dokter Zakiyyah, HIV/AIDS disebabkan dari pergaulan bebas di antaranya:

1. Dengan ganti -ganti pasangan
2. Homoseksual
3. Lesbian

Kenapa pergaulan bebas bisa terjadi? Sebab, sistem sekularisme yang diterapkan dalam kehidupan (Allah disembah, tapi peraturan-Nya dianggap sampah).

Sekularisme adlaah peraturan agama dipisahkan dengan kehidupan.
Di mana agama hanya sebatas mengatur tentang ibadah nahdhoh saja, seperti sholat, puasa, zakat, dan haji. Sedangkan dalam pergaulan, sosial, ekonomi, dan aspek lainnya menggunakan sistem liberalisme, kapitalisme

HIV/AIDS bisa menular melalui:

1. Jarum suntik
2. Donor darah dari orang yang sudah terjangkit

Dokter Zakiyyah juga menjelaskan kalau yang rentan terpapar oleh HIV/AIDS adalah rata-rata usia 25 tahun sampai 29 tahun yang mana pada usia produktif. Di sini, ada solusi yang ditawarkan oleh pemerintah adalah dengan ABCDE.

Namun, selama ini, solusi yang ditawarkan bukan berasal dari Islam, maka HIV/AIDS akan tetap ada sebab yang ditawarkan hanyalah solusi semu.
Terus bagaimana solusi yang benar menurut Islam agar umat manusia bisa keluar dari lingkaran setan yang menjeratnya?

Jawaban dari pertanyaan itu kemudian dilanjutkan dengan pemateri kedua, yaitu dengan Kak Nur Syamsiah (Dosen di sebuah kampus swasta). Kak Nur juga didampingi kembali Kak Mey sebagai moderator. Menurut Kak Nur, agar umat manusia bisa selamat dari jeratan lingkaran setan adalah dengan kembali kepada hukum Islam secara totalitas.

Dengan kembali kepada hukum Islam secara totalitas, umat manusia akan terjaga dari pergaulan bebas yang merusak. Aturan pergaulan itu, antara lain solusi preventif dan kuratif. Adapun solusi preventif:

1. Tidak berdua-duaan dan tidak beikhtilat
2. Wajib menundukkan pandangan
3. Sedangkan para wanita dilarang betabaruj
4. Islam melarang menapakkan aurat di hadapan lawan jenis
5. Islam melarang melakukan homoseksual
6. Islam mengharamkan narkoba dan khomer

Adapun solusi kuratif akan melibatkan negara. Negara akan memberikan sanksi yang tegas bagi yang melanggar, di antaranya:

1. Negara memberikan sanksi tegas pada pelalu zina dengan rajam bagi yang sudah menikah dan jilid bagi yang belum menikah
2. Orang yang terpapar HIV/AIDS akan dihukum mati.
3. Orang yang terkena gejala HIV/AIDS akan dikarantina. Di sini, dibutuhkan kepala negara yang menjaga rakyatnya seperti pengembala yang menggembalakan ternaknya pastinya akan di awasi satu-persatu.

Acara dilanjutkan dengan tanya jawab, pembacaan puisi, game, dan ditutup dengan do’a oleh Ustadzah Titin.

Paiton 18 Desember 2022

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi