Bersama Menjadi “Influence to Jannah”

Oleh. Z.Syifa

Teman Surga:
“Main bareng
Ngaji bareng
Ke Surga bareng”

Yel-yel pada acara anniversary 2nd podcast Teman Surga itu mampu menghidupkan suasana nobar hibrid di seluruh Indonesia termasuk 60-an remaja putri di Paiton. Acara yang mengambil tema Influence to Jannah mengajak para remaja untuk ikut aktif menjadi Influencer dalam kebaikan.

Remaja hari ini tak bisa lepas dari gadget. Gadget memberikan pengaruh yang besar pada kehidupan remaja. Sehingga banyak remaja yang ingin menjadi konten kreator. Banyak faktor yang mereka harapkan mulai ingin viral, menambah follower atau yang lainnya. Karena hidup ini pilihan yang harus dipertanggungjawabkan, maka remaja harusnya memilih menjadikan gadgetnya sarana untuk berprestasi, sarana untuk mendapatkan pahala. Remaja sudah semestinya menjadikan gadget sebagai sarana untuk mengajak “influence” orang lain ke surga.

Menurut Kak Anshari , seorang influencer harus bisa mempengaruhi diri sendiri. Dengan konten kebaikan atau dakwah yang dia buat, dia bagaikan lebah madu yang bermanfaat untuk orang lain, membuat orang lain bisa merasakan nikmatnya ngaji, nikmatnya dakwah. Tujuan utama dari konten dakwah atau konten kebaikan itu untuk memberi petunjuk sesuai Al-Qur’an dan as-sunah agar Istiqomah sampai jannah.

Bersama Kak Fitri, remaja muslimah diajak untuk memahami bahwa dakwah atau mengajak pada kebaikan itu sesuatu yang penting. Efek dari dakwah ini sangat luar biasa, sebab orang akan bertingkah laku sesuai dengan yang dipahami. Ketika manusia mendapatkan informasi tentang keutamaan melaksanakan syari’atnya maka manusia akan bersegera untuk melaksanakannya, menyampaikan kepada yang lain bahkan akan memperjuangkan dan menyebarkan kebaikan itu ke seluruh dunia. Sehingga bisa dilihat fakta sejarah bahwa Islam pernah menguasai 2/3 dunia yang membuat manusia hidup bahagia karena dampak dari 7dakwah ini.

Ditambahkan oleh Kak Dokter Agnes bahwa remaja harus melakukan aktivitas dakwah ini baik lewat konten atau secara langsung. Karena kerusakan yang terjadi hari ini, maka dakwah itu tidak bisa sendiri tapi harus bersama-sama atau berkelompok. Sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah pada saat itu, beliau memiliki kelompok yang anggotanya adalah para sahabat yang dibina secara intensif di rumah Arqam bin Abil Arqam. Usia mereka semuanya masih muda mulai 8 tahun hingga dua puluhan tahun. Artinya, pemuda mempunyai peranan yang penting dalam melakukan perubahan, dalam “influence” orang lain. Seperti sosok Mushab bin Umair yang berperan besar dalam perjalanan dakwah Islam hingga Islam bisa tersampaikan ke seluruh dunia. Dan ketangguhan serta kesanggupan membawa misi besar (dakwah) inilah yang harus dicontoh oleh remaja saat ini, menjadikan “influence” to Jannah sebagai aktivitas utamanya.

Dibaca

 42 total views,  2 views today

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi