Badai PHK ditengah Himpitan Ekonomi, Adakah Solusi Hakiki?

Oleh. Annajmah Azura

Telah terlaksana kajian muslimah Probolinggo yang dihadiri oleh puluhan ibu-ibu wilayah Leces dan sekitarnya hari Ahad, 27 Oktober 2024 di Musholla Al Hikmah. Menambah kekhusyukan acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 105 oleh Ustazah Eva.

Sebelum memasuki acara inti, Ustazah Bail Rahma (Aktivis Dakwah) selaku moderator menyapa peserta dengan penuh semangat. Dilanjutkan menyambut Ustazah Diah Fitri Patriani (Muslimah Pemerhati Umat) selaku Pemateri kajian muslimah kali ini.

Dalam pemaparannya, Ustazah Diah menjelaskan bahwa saat ini Indonesia tengah memasuki krisis ekonomi yakni badai PHK yang hampir merata di seluruh Nusantara tak terkecuali di Probolinggo. Persoalan ini makin diperparah sebab negara yang memiliki wewenang sekaligus tanggung jawab menangani masalah ini justru cenderung mengabaikan.

Imbasnya, perputaran ekonomi mengalami kemacetan sebab praktik Ribawi semakin dianggap solusi bagi sebagian besar perusahaan maupun masyarakat. Akibatnya, banyak masyarakat kelas menengah yang kemudian turun kasta, daya beli masyarakat berkurang meski harga murah, dan tragisnya semakin bertambahnya angka pengangguran.

Tentu hal ini memicu masalah baru lagi, yakni makin merebak pelaku kejahatan dengan cara menipu melalui aplikasi judi online berkedok investasi. Apabila kita runut masalah ini tentu pada akhirnya karena salah penerapan sistem kebijakan yang notabene tidak pro rakyat melainkan pro Asing dan Aseng. Yang seharusnya negara menjamin terpenuhinya setiap kebutuhan pokok rakyat malah memberlakukan kebijakan yang menyusahkan rakyat. Misalnya saja penetapan gaji buruh yang rendah hingga bolehnya WNA melenggang bebas bekerja di Indonesia sementara ribuan rakyat Indonesia luntang lantung mencari pekerjaan.

Dalam kesimpulannya, Ustazah Diah menjelaskan bahwa tidak ada solusi lagi selain kembali pada hukum Allah. Menetapkan kedaulatan (hak membuat hukum) hanya ditangan Syara’ (Allah Swt.) bukan kepada manusia yang justru hanya memuaskan kepentingan dirinya sendiri dalam membuat hukum. Acara kemudian diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Ustazah Afida.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi