Aku duduk di tepi lapangan Puerta del Sol,
Di tengah kota Madrid Spanyol,
Terbayang wajah orang-orang yang berakhir konyol,
Mereka kaya, menua, dan mati tanpa sadar nilai hidupnya nol.
Hampir seribu tahun telah lewat,
Madrid pernah menjadi benteng terdepan ribat,
Ketika jihad masih memuliakan umat,
Namun kemudian redup oleh kenikmatan sesaat.
Dunia kini menilai kemajuan dari materi,
Dari GDP, dari SDG, dari HDI.
Mereka belum paham, tanpa iman, amal shaleh dan dakwah sepenuh hati,
Semua akan sia-sia dan di akherat hanya jadi halusinasi.
(Puerta del Sol, 14 Sept 2024)