Mengenal Puisi

Oleh: Afiyah Rasyad

Siapa sih yang belum tahu puisi?
Dalam KBBI tahun 2016, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait; sajak.

Sederhananya puisi karya sastra yang teratur, apik dan indah dalam menyampaikan amanat. Jadi meski ada puisi modern, tetap puisi ini tak lepas dari estetika, terutama diksi.

Menulis puisi itu mewakili perasaan penyair atau penulis. Pemikiran, perasaan dan emosi jiwa bagi seorang penyair dituang dalam bentuk puisi.
Puisi

Struktur Isi dan Struktur Fisik Puisi

Saat menulis puisi, maka penulisannya harus mewakili pemikiran penukis sebagai media penyampaian pesan kepada pembaca. Oleh sebab itu, sebuah penilaian terhadap puisi memenuhi dua fungsi struktural, yaitu struktur isi dan struktur fisik. Eh, apa saja tuh?

1. Struktur Isi Puisi

a. Tema

Menulis puisi perlu diperhatikan tema yang akan dituang. Penulis puisi pasti akan bisa memetakan apakah gerangan tema yang hendak diukir. Meski tema yang dikandung bersifat abstrak, namun pembaca paham, misal ‘Oh ini puisi tentang kesedihan.’

b. Nada

Nada ini berkaitan dengan intonasi suara saat membaca puisi. Agar lebih sedap didengar. Kapan dibaca sedih, kapan datar, melengking, dan bahagia. Penulis puisi akan tahu betul cara membawakan nada saat membaca puisi, terutama karyanya sendiri.

c. Rasa

Rasa merupakan hal urgen dalam mencelupkan ide saat membuat puisi. Rasa merupakan sikap penyair dalam merespon segala peristiwa yang kemudian mengilhami dirinya untuk menciptakan puisi. Dengan deep feel pembaca akan ikut terhanyut, terbuai dan menghayati puisi tersebut.

d. Amanat

Amanat adalah hal yang wajib ada dalam setiap puisi. Jangan jadikan puisi yang dicipta just for fun atau sebatas coret-coret cantik semata, namun puisi harus dijadikan media untuk menyampaikan nasihat atau pesan bagi pembaca.

Nah itu struktur isi puisi. Berikut struktur fisik puisi yang juga wajib diperhatikan oleh penulis.

2. Struktur Fisik Puisi

a. Rima

Rima atau irama adalah pengulangan bunyi yang dinilai cukup penting dalam puisi, karena dengan adanya rima puisi dapat terdengar berirama indah saat dibaca.

Rima mayoritas ada di akhir kata tiap baris dalam bait. Jadi di akhir kata akan ada padu padan suara.

Misal:
Sesuatu yang indah
Hadir dalam gundah
Harum dan merekah
(Potongan lagu Dalam Mihrab Cinta)

Namun ada juga rima ini dalam satu baris berisi akhir kata yang rerata padu padan.

Misal
Karut marut letih bergelut
Membalut kalut melemoar salut

Suka risau suka galau
Duka nian duka kalian

b. Imajinasi

Imajinasi yang disampaikan lewat puisi ini harus sejalan dengan rasa yang ada pada struktur isi. Agar pembaca turut merasakan dengan pengalaman yang diihsas, sehingga yang ditulis penyair tergambar secara nyata dan jelas di benak pembaca.

c. Gaya bahasa

Gaya bahasa dalam puisi diperlukan untuk memberikan gambaran konotasi kepada pembaca, memunculkan gambaran pada pembaca yang nantinakan memudahkan mereka untuk memahami makna yang tersimpan dan tersirat dalam puisi tersebut.

d. Diksi

Diksi adalah pilihan kata yang wajib betul diperhatikan. Penyair tidak boleh asal memakai bahasa, sehingga terkesan flat dan as usually. Namun, diksi yang dipilih juga tidak boleh jlimet bin ruwet, agar pembaca menangkap apa sih artinya bait ini.🤭

e. Tipografi

Tipografi dalam puisi adalah aturan teknis pada baris, bait yang tidak seluruhnya dipenuhi dengan kata-kata alias pendek saja, satu sampai tiga suku kata tiap baris. Hal ini dapat memunculkan pemaknaan baru pada puisi tersebut khususnya bagi puisi kontemporer.

Misal:

Resah
Membuncah
Berpeluk Indah

Dibaca

 121 total views,  2 views today

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi