Oleh. Yulweri Vovi Safitria
Manusia makin asyik dan terlena
Tak pedulikan usia yang menua
Bermain dan berpesta pora
Mengikuti irama yang memekakkan telinga
Dua kepala saling berlaga
Gambaran manusia di dunia nyata
Saling adu kekuatan
‘Tuk memenangkan pertarungan
Tak hiraukan azan yang menggema
Memanggil ‘tuk beribadah pada-Nya
Dentingannya terus membahana
Memekakkan gendang telinga
Andai lonceng itu tanda kematian tiba
Sudahkah kausiap menghadap-Nya
Sudahkah kau cukup bekal ‘tuk di alam sana
Sedangkan amanahmu sering kauabaikan
Sibuk bermain, seolah tak ada kewajiban di pundak
Sibuk bercengkerama, seakan dunia kau yang punya
Kau terlena dalam buaian dunia
Tak pedulikan alam dan isinya yang kian menua.
Andai itu lonceng kematian
Kau ‘kan menjerit ketakutan
Berlari mencari perlindungan
Meninggalkan para tuan dan puan yang kau puja
Jika lonceng kematian itu tiba
Tak ada yang bisa membela
Kecuali amal kebaikan selama di dunia
Dan perlindungan Allah Azza wa Jalla
Tapal Batas, 9 Januari 2023