Hush, Jangan Berisik !

Oleh. Firda Umayah

Farel masih memperhatikan layar gawai yang ia pegang. Sudah lebih dari dua jam ia memainkan gawai dengan bingkai bergambar anime tersebut. Bukan tanpa alasan, ia sedang asyik membalas pesan seseorang. Orang yang tidak ia kenal dalam sebuah aplikasi.

Farel anak kelas 11 memiliki teman chat perempuan. Namun, tiba-tiba adiknya, Fira, mengagetkannya.

“Kakak lagi ngapain? Ngetik pesan sama siapa? Kok gambarnya kartun cewek?” tanya Fira. Gadis kelas tiga itu mengganggu kakaknya.

“Hush, jangan berisik! Kakak lagi sibuk nih,” jawab Farel sembari mendorong wajah adiknya.

Hari terus berganti. Farel selalu membalas pesan dari teman chatnya. Hingga ia lupa salat dan abai dengan panggilan ibunya. Tak jarang, ia juga bermimpi dengan wanita yang tidak ia kenal.

“Farel, ayo kita kopdar. Kamu mau gak?” Tulis pesan temannya.

Pesan itu dari “siska_chan,” teman chat Farel. Dengan keyakinan penuh, Farel siap bertemu tatap muka. Mereka akan bertemu di kafe, di kota Farel tinggal.

Hari itu pun tiba. Kemeja flanel kotak-kotak, sepatu tali putih, dan celana soft jeans hitam membalut tubuh Farel. Ia duduk membayangkan Siska temannya. Namun, seseorang menepuk pundaknya.

“Farel, ngapain di sini?” tanya Rizki teman Farel.

“Hush, Jangan berisik. Gue lagi nunggu teman,” jawab Farel.

Setelah berbincang, Rizki pun menawarkan sesuatu kepada Farel. Terlihat wanita dewasa sawo matang menghampiri Rizki.

“Kamu yang namanya Farel ya?” tanya wanita itu.

Rizki pun menyangkal. Wanita itu tak percaya. Sebab baju Rizki sama dengan Farel. Lantas Rizki menyodorkan nomor gawai miliknya. Wanita paruh baya itu lantas pergi.

Rizki mematikan gawainya. Ia lalu menghampiri Farel.

“Gila … ternyata gue selama ini chat sama tante-tante girang,” ucap Farel.

“Hush, jangan berisik. Nanti tantenya balik lagi lho,” Balas Rizki sembari mengikuti gaya Farel.

Keduanya tertawa dan menggelengkan kepala karena kejadian itu. Rupanya Rizki tidak ingin temannya melakukan khalwat (berduaan). Maka, Rizki menggantikan posisi Farel.

Rizki adalah anggota remaja masjid. Ia senang mengingatkan temannya agar tidak melakukan maksiat. Berkat pertolongan Rizki, kini Farel memahami mengapa muslim harus menjaga hubungan dengan lawan jenis.

Bukan sekadar untuk menjaga kehormatan dan menjaga diri dari pergaulan bebas, tetapi semata-mata harus untuk beribadah kepada Allah. Sebagai bagian atas konsekuensi keimanan kita kepada Islam.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi