Oleh. Afiyah Rasyad
Derap langkah kaki kuda berirama serentak
Padu padan membuat hati mush gentar dan terkoyak
Tak ada satu pun terlintas dalam benak
Aroma surga berdansa dalam hamparan pertempuran penuh onak
Lautan padang pasir menjadi saksi
Betapa gigih para pejuang mukmin sejati
Peluh dan darah mengucur tiada peduli
Perut merintih tetap maju tak takut mati
Embusan angin menemani denting pedang
Kalimat thayyibah menyeruak di antara lisan para pejuang
Azzam mujahid tertambat kuat di medan perang
Mati syahid atau kemuliaan Islam yang akan menang
Masa demi masa terus melaju
Menuntun zaman pada lembaran baru
Semangat pejuang Muslim melangit biru
Pantang mundur dan tetap merangsek maju
Tak ada kata sesal dalam duka lara
Tak ada keluh kesah walau hidup penuh sensara
Sikap qonaah selalu terpelihara
Demi harum aroma surga semangat juang membara
Para pahlawan kusuma bangsa
Hatinya tertaut pada tingginya aturan Sang Mahakuasa
Keterampilan di medan laga bersatu dalam bait-bait asa
Kemerdekaan menghamba pada Allah dengan luar biasa
Desing mesiu terus menderu di altar dunia
Kekejaman kaum kafir terus bertahta
Kaum Muslim diserang tiada hentinya
Tak rela Islam menjadi kekuatan adidaya
Walau tak ada Nabi di tengah-tengah kehidupan
Meski kehidupan sahabat sudah jauh dari jangkauan
Kaum Muslim sejati tetap bertahan
Perjuangkan Islam agar kembali diterapkan
Harum aroma surga
Sebagaimana sabda baginda
Akan menjadi tahta di alam baka
Bagi pejuang Islam yang terus membela agama