Oleh. Diana Septiani
Darah muda katanya darah remaja
Anak muda katanya yang paling bergelora
Kekuatannya ada di antara dua masa
Masa kecil juga masa tua
Nyatanya darah muda kini darah nista
Anak muda nyatanya kian tercela
Kekuatannya menjadi titik kelemahan
Seolah masa muda hanyalah untuk foya-foya
Perzinahan kian merajalela
Pembunuhan semakin merebak
Bunuh diri dijadikan solusi
Doyan mabuk-mabukan lagi berjudi
Pacaran bak kewajiban
Tak pacaran dianggap keanehan
Berjilbab dicap mau ke pengajian
Berkostum terbuka dianggap kewajaran
Perintah Tuhan diabaikan
Larangan-Nya justru dikerjakan
Orang tua dianggap pengekang
Pacar dianggap pemberi kasih sayang
Bertindak arogan bagaikan preman
Agama dijadikan bahan candaan
Ibadah luput dilaksanakan
Maksiat terus jalan
Wahai anak muda!
Mau sampai kapan?
Nasib bangsamu di pundakmu
Nasib generasi mendatang tergantung sikapmu
Wahai anak muda!
Sudahi dukamu
Hapus air matamu
Kuatkan mentalmu
Pertajam imanmu
Perbanyak ilmumu
Agar terpuji lakumu
Serangan pemikiran terus digencarkan
Menghancurkan keimanan juga ketakwaan
Menjauhkan anak muda dari agama
Memisahkan ia dengan Rabbnya
Wahai anak muda!
Sadarilah hakikat diri kita
Hanyalah seorang hamba
Di dunia hanya untuk beribadah pada-Nya
Masa muda tak akan terulang lagi
Torehkan tinta emas di era ini
Karena masa tuamu tergantung masa mudamu
Karena hidup di duniamu menentukan hidup di akhiratmu