Oleh. Julie Murod
Smara nun di suatu tempat
Semarak senja emas hikmat
Merdu angin saling bergandengan
Cahaya pelangi berkasihan
Segala yang indah digenggam
Kemungkaran runtuh terdiam
Namamu saja menggetarkan
Hingga matahari tunduk bersandingan
Bulan jatuh bersimpuh malu
Matahari redup tersipu
Padang gurun berpasir bersahabat denganmu
Membukti nyata risalah kenabianmu
Lahirmu mengguncang bumi-Nya
Saat dunia berkalung kegelapan
Larut dalam tabiat rendahan
Engkau mengentak mengenyahkan
Hanya kelembutan yang terindra
Menghalau angkara sepenuh cinta
Keagunganmu tiada tandingan
Keras pada kemungkaran
Teguh hingga pungkasan hayat
Terpahat menjejak cintanya
Tertulis di semilir angin jua bumi-Nya
Duka sedihnya hingga gemuruhkan Uhud
Hingga Jibril iba ‘tak kuasa
Wahai muhammad !
Aku timpakan saja Uhud pada mereka
Dalam isak, cintanya menggunung
Kasih sayang melupakan amarah
Bukti risalah mematri menjasad
Engkau menyemai benih cahaya
‘Tak ada harta selain surga dituai
Engkaulah cahaya itu
Pembawa suluh mengusir gulita
Hingga kini
Berhala-berhala merebut paksa
Menghancurkan pendar cahayamu
Hingga kini
‘Tak usai gemerlapnya
Cahayamu membumi semesta
Duhai Baginda
Saat kau saksikan hari ini
Sedihmu mengulang sejarah Thaif
Bukan karena umat ‘tak mengerti
Tersebab materi menghegemoni
Hanya satu tersisa dihadapkan
Ghirah pejuang mengembalikan
Hak semesta mengemban risalah-Nya
Hingga cahaya semesta berbinar raya
Bumi-Nya, 26 Rabiul Awal 1444 H.