Aina Anta

Oleh. Ummu Shofiyah

Bulan mulia kembali ternoda
Oleh tangan-tangan nista
Granat menyisir kaum muslim Palestina
Haus akan darah dan nyawa

Kekejaman terpampang
Letusan tembakan meradang
Menyisir tiap jiwa yang tenang
Disambut kalimat thoyyibah yang lantang

Derap langkah penuh dosa
Beraltar kebencian yang bersemayam di dada
Brutal menyerang kaum muslim yang khusuk dalam salatnya
Congkak dan dan pongah menuntun perilaku hina

Tak tahu batas kesucian
Menginjak-injak kemuliaan
Menanggalkan asas kemanusiaan
Melanggar batas-batas aturan

Jerih
Perih
Kaum muslim terus tertatih
Kezaliman terus diraih

Kaum muslim Palestina dalam kezaliman
Butuh dari sekadar obat-obatan
Bukan pula dana, doa, dan kecaman
Namun, tindakan nyata para tentara yang memberikan pertolongan

Namun, negeri muslim diam saja
Sunyi tak sanggup membela
Nyawa melayang ke mana suka
Padahal, kaum muslim di sana adalah saudara

Sepi
Sunyi
Tetap berdiam diri
Mencari aman di tiap-tiap negeri

Ayyuhal muslimun, aina anta?
Panggilan itu menghantam dada
Saat kaum muslim tak punya kepala
Kemuliaan tercabut begitu saja

Ayyuhal muslimun, ina anta?
Suara itu menggema di seluruh dunia
Memanggil kaum muslim di mana saja
Untuk bergerak menegakkan kembali sang penjaga

Bumi Allah, 8 April 2023

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi