Tanaman Surga

Prof. Dr. Fahmi Amhar
(Alumnus Vienna University of Technology)

Wapres Ma’ruf Amin pernah berkata, dua buah pisang cukup untuk menggantikan satu kali makan.

Memang tergantung pisangnya. Ada pisang asli Papua yang segedhe lengan orang dewasa. Beratnya 700-900 gram per buah. Kalau seperti ini, jangankan dua, sebuah saja bisa bikin klenger.

Penulis punya pengalaman naik kapal dari Ambon ke Ternate selama 48 jam, dan selama itu hanya makan pisang. Hal itu karena kualitas nasi yang disediakan di kapal saat itu buruk sekali. Alhamdulillah tetap sehat.

Pisang itu dikabarkan akan menjadi tanaman surga. Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (QS al-Waaqiah:27-29)).

Ada sekitar 200 – 300 jenis pisang yang endemik di Indonesia. Idealnya kita memiliki Pusat Riset Pisang kelas dunia. Di Bali pernah dibentuk Bali International Research Center for Banana, kerjasama Universitas Udayana dengan ITB. Ada program pemetaan biodiversitas pisang. Menggabungan biologi molekuler dan teknik penginderaan jauh.

Info Dr. Agus Haryono (BRIN), baru-baru ini BRIN mengirim tim periset ke Tanzania untuk bertemu Dr. Jim Lorenzen, ahli pemuliaan dan genetik tanaman yang juga senior program officer dari the Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF). Dr. Lorenzen mengatakan, Indonesia is the heart of banana’s center of origin. Ada bukti bahwa 2000 tahun lalu, nenek moyang kita membawa bibit pisang ke benua Afrika. Kini pisang adalah salah satu makanan pokok di Afrika.

Kekayaan genetik pisang dari berbagai daerah di Indonesia dapat digunakan untuk menghasilkan varietas pisang unggul. Pisang yang berkualitas, tahan penyakit, tahan kondisi iklim dan berproduksi maksimal.

Banyak manfaat lain dari tanaman pisang yang dapat dikembangkan. Batang pisang (debog) bisa disayur. Di Aceh sayur batang pisang ini sudah lama dikenal. Kini di Amerika batang pisang laku dijual di supermarket.

Batang pisang yang diperlakukan khusus bahkan bisa dijadikan bahan penguat beton hingga peredam suara.

Kita juga kaya kuliner pisang. Pisang dapat dijadikan tepung dan diolah seperti terigu. Buka puasa kita sering kolak pisang atau pisang goreng.

Di Papua, orang-orang gunung turun ke kota membawa pisang hutan yang sangat besar itu. Oleh orang di kota pisang tadi diolah, dari sekedar pisang goreng hingga keripik pisang. Nah ketika orang-orang gunung itu mau pulang, mereka beli oleh-oleh. Favorit mereka pisang goreng !

Mungkin kita tertawa baca cerita ini. Namun itu hakekatnya terjadi di banyak negara berkembang. Mereka jual murah Sumber Daya Alam mentah ke pasar dunia, lalu beli mahal olahannya.

Maka di ilmu politik muncul istilah Republik Pisang. Itu gambaran negara yang secara politik dan ekonomi bergantung ekspor sumber daya alam, semisal pisang.

Tahun 1904, penulis Amerika O. Henry menciptakan istilah itu untuk menggambarkan Honduras dan sekitarnya yang berada di bawah eksploitasi perusahaan AS United Fruit Company (kini Chiquita Brands International). Perusahaan ini berkepentingan agar bibit pisang unggul tetap di mereka. Setiap upaya pemuliaan pisang di tempat lain akan dihalangi.

Republik pisang dioperasikan untuk oligarki. Itu karena ada kolusi antara penguasa negara dan bisnis yang diberi konsesi, di mana keuntungan dari tanah publik jadi milik pribadi, sedangkan hutang yang timbul adalah tanggung jawab publik. Pembangunan ekonomi tak merata dan mata uangnya terus merosot. Teknologi di tangan segelintir kapitalis hanya dipakai untuk menindas.

Maka menjadikan teknologi pisang terbuka untuk publik sama pentingnya dengan mengembangkannya, agar kekayaan genetik pisang Indonesia menjadi berkah untuk dunia.

(Kedaulatan Rakyat, 2 Juni 2022)

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi