PENGALAMAN ASTRONOT SAUDI

 

(tulisan Himawan Pridityo di Quora Indonesia)

 

*Apakah benar ada ulama Arab yang mengatakan Bumi itu datar serta Matahari mengelilingi Bumi?*

 

Maksudnya Abdul Aziz ibn Abdullah ibn Baz (1910–1999), ulama kharismatik dan Grand Mufti Saudi?

Pada 1966 saat masih menjabat sebagai wakil rektor Universitas Islam Madinah, beliau menulis sebuah artikel yang menganjurkan Universitas Riyadh untuk melarang ajaran heliosentris. Menurut Baz ajaran tersebut adalah salah karena menurutnya bumi itu diam dan tidak bergerak. Ia juga mengutip ayat Quran sebagai bukti kebenaran pendapatnya itu. Menurut Baz yang sesungguhnya bergerak adalah matahari dan bulan yang berputar mengelilingi bumi, bukan sebaliknya.

 

Publikasi Ibn Baz ini kemudian tersebar luas ke mancanegara hingga pers Mesir mengejeknya sebagai bukti betapa orang-orang Saudi itu sangat primitif. Mengetahui hal tersebut Raja Faisal pun marah hingga harus turun tangan untuk membakar seluruh artikel Ibn Baz yang belum terjual.

Tahun 1982, Ibn Baz menerbitkan buku berjudul Al-adilla al-naqliyya wa al-ḥissiyya ʿala imkān al-ṣuʾūd ila al-kawākib wa ʾala jarayān al-shams wa al-qamar wa sukūn al-arḍ. (Argumentasi agama dan logika mengenai kemungkinan untuk naik ke planet lain, perputaran matahari dan bulan serta diamnya bumi). Di buku tersebut Ibn Baz kembali memasukkan artikel yang ia tulis pada 1966 dan tetap pada pendiriannya geosentrisnya itu[1] .

 

Tiga tahun kemudian Sultan ibn Salman, salah seorang pangeran Saudi, dipilih oleh NASA untuk menjalankan misi selama 1 minggu diatas pesawat ruang angkasa Discovery sebagai payload engineer. Saat itu bulan Ramadan, sebelum berangkat Sultan berpamitan ke Ibn Baz yang menyarankannya untuk menangguhkan puasa dengan alasan tengah dalam perjalanan. Sambil bercanda Sultan menjawab bahwa dirinya akan berpergian dengan kecepatan 18000 mil/ jam dan akan melihat 16 kali matahari terbit dan terbenam dalam kurun waktu 24 jam. Jadi diatas sana dia dapat menyelesaikan seluruh puasa Ramadhan dalam waktu dua hari saja.

 

Seusai menjalankan misinya, Sultan kembali menemui Ibn Baz di rumahnya. Disana sudah berkumpul banyak ulama penting kerajaan untuk mendengar secara langsung pengalaman Sultan selama mengorbit di luar angkasa. Saat bertemu Ibn Baz tidak hanti-hentinya mengajukan pertanyaan ke Sultan tentang kenapa bumi tidak jatuh dari langit atau bagaimana pesawat ruang angkasa bisa bergerak sangat cepat tanpa menggunakan mesin sekalipun?

 

Sultan kemudian menjelaskan bahwa dia menyaksikan sendiri bahwa bumi itu bulat dan berputar pada porosnya. Demikian pula matahari yang tidak mengeliling bumi namun sebaliknya. Mendengar penjelasan Sultan, Ibn Baz kemudian menarik pernyataan yang ia kemukakan pada 1966 dan 1982. Meski demikian Ibn Baz tidak pernah memberikan pernyataan resmi perihal revisi pemikirannya itu di hadapan publik[3] .

 

Catatan Kaki

[1] Abd al-Aziz ibn Baz – Wikipedia

https://en.wikipedia.org/wiki/Abd_al-Aziz_ibn_Baz#Cosmology

[2] Redirect Notice

https://www.islampos.com/sultan-bin-salman-astronot…/

[3] Inside the Kingdom

https://books.google.co.id/books?id=tAB7UzcJ5BIC

Gambar:

Syaikh Abdul Azis bin Abdullah bin Baz

Pangeran Sultan bin Salman di Kennedy Space Center

 

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi