Seiring berjalannya waktu, usia kita memang terus bertambah. Uban mulai tumbuh di kepala, tulang tak lagi sekuat dulu, dan tenaga yang pernah memuncak kini terasa berkurang. Namun, janganlah hal itu menjadi alasan untuk melemahkan semangat kita dalam berjuang di jalan Allah. Di balik setiap helaan napas yang terasa lebih berat, ada pengorbanan yang menyimpan kekuatan. Pengorbanan yang tak pernah sia-sia, yang justru akan menjadi aliran energi yang tak kunjung pudar, hingga akhir hayat.
Allah SWT berfirman:
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-An’am: 162)
Pengorbanan di jalan dakwah dan infak di jalan Allah tak hanya menghidupkan jiwa kita, tapi juga menyuburkan amal yang terus mengalir tak terputus. Ingatlah, meski usia kita bertambah, sesungguhnya pahala dan kebaikan kita terus bertambah bila kita terus melibatkan diri dalam amal kebaikan.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Al-Ghazali, “Ketika manusia meninggalkan dunia, tak ada yang akan ia bawa kecuali amal-amal kebaikan yang telah ia tabur sepanjang hidupnya.” Pengorbanan di jalan dakwah, meski nampak berat di dunia, justru adalah bekal paling ringan di akhirat.
Usia adalah Angka, Semangat adalah Abadi
Ada orang-orang yang meski usia mereka telah senja, tetapi mereka tetap berdiri tegak di jalan dakwah. Semangat mereka tak lekang oleh waktu, karena mereka paham betul bahwa energi sesungguhnya datang dari ketulusan niat dan keikhlasan dalam beramal. Semakin banyak mereka berinfak di jalan Allah, semakin segar jiwa mereka. Semakin banyak mereka terlibat dalam dakwah, semakin muda semangat mereka.
Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.” (HR. Muslim)
Bayangkan, betapa besarnya ganjaran bagi mereka yang mengorbankan waktu, tenaga, dan harta untuk berdakwah. Setiap langkah yang kita ambil, setiap sen yang kita infakkan, akan membawa kita lebih dekat kepada Allah dan menjadikan semangat kita tetap muda meski usia terus bertambah.
Pengorbanan yang Tak Berujung
Setiap pengorbanan yang kita lakukan, baik itu dalam bentuk tenaga, waktu, maupun harta, akan selalu dicatat oleh Allah Swt. Bahkan, ketika kita merasa lelah dan usia sudah tak lagi muda, justru saat itulah pengorbanan kita memiliki nilai yang lebih tinggi. Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan berkurang harta seseorang karena sedekah.” (HR. Muslim)
Ketika kita menginfakkan harta di jalan dakwah, itu bukanlah pengurangan, melainkan investasi. Investasi yang tidak akan pernah rugi, melainkan akan terus bertumbuh dan berkembang menjadi pahala yang tak terhitung. Setiap rupiah yang kita infakkan, setiap waktu yang kita luangkan untuk dakwah, itu semua akan menjadi penyegar jiwa, menumbuhkan semangat, dan menjaga jiwa kita tetap muda.
Hidup untuk Amal, Amal untuk Kehidupan Abadi
Hidup ini bukanlah tentang seberapa lama kita bertahan di dunia, melainkan seberapa banyak amal yang kita tinggalkan sebagai warisan. Usia yang terus bertambah bukanlah penghalang, melainkan peluang untuk menambah amal yang lebih besar. Dalam satu riwayat, Rasulullah saw. mengisahkan tentang seseorang yang terus berbuat kebaikan hingga akhir hayatnya, dan betapa indahnya penghujung hidup mereka yang dihabiskan untuk berdakwah dan berinfak.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Setiap amal yang dilandasi dengan niat yang tulus, meskipun kecil, ia akan menjadi besar di sisi Allah. Sebaliknya, amal yang besar tetapi tanpa keikhlasan, akan menjadi kecil di sisi-Nya.” Oleh karena itu, meski usia bertambah, selama niat kita ikhlas dan amal kita terus berlanjut, maka energi dakwah kita akan terus mengalir. Amal-amal itu yang akan menjadi penghubung antara kita dan rahmat Allah yang tak terputus.
Pengorbanan adalah Warisan Abadi
Ada banyak orang yang meninggalkan dunia ini dengan segala kekayaan materi, namun hanya sedikit yang meninggalkan jejak pengorbanan dalam dakwah dan amal. Mereka yang hidup untuk dakwah dan berinfak di jalan Allah tidak pernah benar-benar tua. Mereka meninggalkan dunia dengan usia yang penuh keberkahan, usia yang diisi dengan kebaikan, dan dengan pahala yang mengalir tiada henti.
Allah Swt. berfirman, “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 261)
Inilah janji Allah bagi mereka yang tak berhenti mengorbankan harta, waktu, dan tenaga di jalan-Nya. Setiap pengorbanan, sekecil apa pun, akan berlipat ganda pahalanya. Usia kita mungkin bertambah tua, tetapi pengorbanan kita akan menjadi warisan abadi yang tidak lekang oleh waktu.
Akhir Kata: Usia Bertambah, Tapi Semangat Dakwah Tak Akan Padam
Mari kita renungkan, setiap usia yang bertambah adalah kesempatan untuk menambah kebaikan. Setiap helaan napas adalah waktu untuk beramal. Jangan pernah merasa bahwa usia yang bertambah mengurangi kemampuan kita untuk berbuat. Justru, dalam kelemahan fisik itu, terdapat kekuatan spiritual yang semakin mendalam. Kekuatan untuk terus berdakwah, berinfak, dan berjuang di jalan Allah.
Seperti mata air yang mengalirkan kesejukan, begitulah pengorbanan kita akan mengalirkan pahala tanpa henti. Usia memang bertambah, tetapi semangat dakwah akan terus muda. Dan pada akhirnya, ketika waktu kita habis di dunia ini, pahala itu akan terus mengalir, menjadi saksi atas setiap langkah dan pengorbanan yang telah kita berikan di jalan-Nya.
Saudaramu,
Rizqi Awal
Sumber: Rizqi Awal Channel