Maulid Forum
Di antara poin menarik yang disampaikan K.H. Rokhmat S. Labib pada sesi diskusi di acara maulid forum adalah terkait pertolongan Allah Swt. Beliau katakan, kalau dilihat sirah para Rasul maka didapati bahwa pertolongan Allah Swt. tidak datang di awal perjuangan dan tanpa konfirmasi. Para Nabi fokus mengoptimalkan ikhtiar-ikhtiar basyari dengan mengikuti hukum sebab akibat yang berlaku.
Pada saat Nabi Musa as dan umatnya berupaya menyelamatkan diri dari kejaran Fir’aun hingga terdesak di pinggiran pantai,di hamparan luasnya lautan, beliau tidak dapat sinyal bahwa bakal ada pertolongan Allah Swt. dengan hadirnya mukjizat berupa tongkat yang membelah lautan, tapi begitylah ….. Segala ikhtiar sebelumnya sudah dilakukan dengan maksimal hingga pertolongan Allah Swt. datang. Musa as dan kaumnya selamat dari Firaun, sebaliknya musuh yang tampak gagah perkasa itu tak berdaya di hadapan kuasa Allah Swt. Tenggelam di tengah lautan.
Nabi Ibrahim as pun demikian, disaat api besar bergejolak, pemandangan ngerinya panas api yang akan menghanguskan badan, sungguh bukan hal yang mudah untuk tetap istikamah dalam taat. Namun, itulah yang beliau tunjukkan. Dengan pertolongan Allah Swt. maka api yang lazimnya panas menghanguskan itu pun bisa menjadi adem, tanpa membakar tubuh kekasih Allah Swt. nan mulia.
Hal yang sama pun dialami oleh Baginda Nabi saw., sebutlah misalnya pertolongan Allah Swt. pada saat perang Ahzab, gabungan berbagai suku dengan kebencian di hati, tekad yang kuat untuk membunuh Baginda Nabi saw. Dengan hati riang gembira karena merasa kekuatannya begitu besar dan hebat, mereka hendak menjadikan Madinah sebagai kuburan masal Baginda Nabi saw. dan kaum muslim.
Menyikapi kondisi itu, Rasullah saw. bermusyawarah dengan para sahabat, membicarakan strategi terbaik apa yg bisa diupayakan. Melakukan ikhtiar basyariah yang memang mungkin dilakukan.
Disetujuilah pembuatan parit sebagai salah satu strategi untuk menghadang musuh. Di tengah panasnya terik matahari, kondisi tanah yang keras dan sulit digali bahkan ada bongkahan batu yang para sahabat tidak mampu memecahkannya sehingga mereka mengadu kepada Rasul saw, dengan izin Allah Swt., Rasul pun mampu memecahkan bongkahan batu itu.
Bagaimana pun kuatnya musuh di sana, berapa pun banyaknya jumlah mereka, namun optimisme kemenangan dalam langkah perjuangan harus tetap menyala. Hingga di momen seperti itu, Baginda Nabi saw. memberi kabar gembira kepada para sahabat bahwa suatu saat nanti kotanya Heracklius akan ditaklukkan. Lihatlah betapa hebat keyakinan akan pertolongan Allah, dalam situasi seperti itu masih saja keluar ungkapan optimisme nan luar biasa.
Setelah bertahan menghadapi musuh berhari-hari, siapa sangka ternyata Allah Swt. kirimkan pertolongan berupa angin badai yang memporak-poranda pasukan musuh dan tentara Allah Swt. yang tak terlihat, dari kalangan malaikat. Begitulah, pertolongan Allah Swt. pasti akan Ia berikan kepada hamba-Nya yang ia pilih. Yang penting adalah lakukan terus ikhtiar basyari terbaik yang mungkin bisa dilakukan, sisanya biar Allah Swt. berbuat dengan cara-Nya.
Pertolongan Allah Swt. itu terkadang memang jauh dari dugaan manusia. Siapa sangka jika ternyata Umar bin Khathab yang bencinya luar biasa kepada Baginda Nabi, namun justru kemudian Allah Swt. jadikan beliau sebagai penolong agama-Nya.
Kehadiran suku Aus dan Khajraj dari Yatsrib sebagai Ansharullah, sungguh tak terduga. Sebelumnya Baginda Nabi saw. sudah mendatangi berbagai suku di sekitar Makkah untuk menawarkan dakwah, namun di luar dugaan ternyata Allah Swt. memberi pertolongan melalui orang-orang Yatsrib. Begitulah … pertolongan Allah Swt. itu bisa dari mana saja, dari arah yang kita duga atau bahkan dari yang sama sekali tidak disangka. Melalui orang yang diharapkan atau bahkan dari orang yang tadinya dibenci/membenci. Allah Swt. memberi pertolongan sesuai kehendaknya.
Karena itu, sandarkan pertolongan hanya kepada Allah Swt. semata agar kita tidak kecewa. Kalo sudah begitu, maka pada saat pertolongan Allah Swt. hadir, itu begitu indah sekali. Indahnya berharap pertolongan kepada Allah Swt. itu tak akan terungkapkan dengan kata-kata.
