Barli Ibnu Syahlan Al-Hasyim
Jihad adalah puncak dari bangunan Islam, dan pantaskanlah diri agar menjadi pribadi Mujahid, merujuk pada hadits Muadz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu :
… رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ وَعَمُوْدُهُ الصَّلَاةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْـجِهَادُ فِـي سَبِيْلِ اللهِ.
“Pokoknya perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah”.
Tidaklah pantas jika kita mengangkat panji jihad bukan pada tempatnya atau menempatkan jihad bukan pada tempat yang sudah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Sebuah hadits yang telah dikeluarkan oleh Imam Ahmad rahimahullah dan selainnya bahwa Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhu telah menyebutkan sebuah hadits Nabi ﷺ yaitu Islam dibangun di atas lima hal …., lalu seorang berkata : “Dan Jihad”, –orang tersebut bermaksud mengatakan bahwa jihad merupakan salah satu rukun Islam yang lima– maka Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Jihad merupakan hal yang baik tapi inilah yang dikatakan oleh Nabi ﷺ.”
Jihad akan terus ada sampai hari kiamat tidak akan sirna selamanya. Jihad mempunyai syarat-syarat (yang harus ditunaikan dulu sebelum melakukannya) yang telah dijelaskan oleh para ‘Ulama. Jihad mengandung sebab-sebab yang bersifat maknawi, pendidikan, aqidah dan materi. Sebab-sebab yang bersifat aqidah dan pendidikan adalah aplikasi penghambaan kita kepada Allah, kita menolong agama Allah, firman Allah ﷻ :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Apabila kalian menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolong kalian” [Muhammad/47 : 7]
Allah ﷻ juga berfirman.
وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ
“Dan Allah pasti akan menolong orang-orang yang menolong agamaNya” [al-Hajj/22 : 40]
Diantara kewajiban seorang muslim, yaitu wajib menolong agama Allah dahulu hingga Allah menolong kita, artinyanya; kita menegakkan agama Allah, kita menegakkan syari’at Allah, kita menjadi hamba Allah yang sesungguhnya.
Perkara yang kedua, persiapan yang bersifat materi/jasmani, firman Allah ﷻ.
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ
“Persiapkan apa-apa yang sanggup kalian persiapkan, dari kekuatan fisik maupun dari kuda-kuda yang ditambatkan” [al-Anfal/8 : 60]
KESIMPULAN :
1. Persiapkan diri menjadi pribadi muslim yang tidak pernah lalai dalam Shalat Wajib plus Shalat Sunnahnya, Istiqamah dalam Shaum Sunnah, berinteraksi dengan Al-Qur’an [diawali dari rutin membaca serta menghapalnya], rajin menuntut ilmu juga berusaha selalu bersedekah.
2. Melatih pisik, berada dalam Barisan Dakwah dan aktif mengayomi masyarakat agar meninggalkan perilaku Yahudi.
Semoga Allah, memilih kita menjadi Mujahid.