Merindukan Salat Jumat di Masjidil Haram

 

Oleh. K.H. M Ali Moeslim

Bismillahirrahmanirrahim

Setiap kaum muslim merindukan bisa salat di Masjidil Haram? Satu tempat yang setiap kali salatnya setara dengan 100 ribu kali salat di masjid biasa. Hanya sedikit orang yang beruntung dari 1.6 Miliar umat Islam di seluruh dunia yang dapat ruku dan sujud secara langsung di Baitullah, bahkan shalat secara langsung di hadapan Ka’bah tanpa terhalang oleh apa pun.

Bagi kaum muslim, hari Jumat bukan hati biasa, Jumat adalah hari yang istimewa dan memiliki sejumlah keutamaan. Hari Jumat disebut juga sebagai “sayyidul ayyam” atau penghulu hari. Allah Swt. memuliakan umat Muhammad saw. dengan hari Jumat, yang tidak diberikan kepada umat-umat nabi terdahulu.

Terdapat beberapa dalil yang menunjukan keutamaan hari Jumat. Bahkan secara khusus menulisnya dalam satu bentuk karya buku, seperti kitab Al-Lum’ah fi Khashaish Al-Jumat, karya Syekh Jalaluddin Al-Suyuthi.

Bagi orang-orang yang tidak mampu, menjalankan salat Jumat diumpakan menjalankan ibadah haji. Rasulullah saw. bersabda:

اَلْجُمُعَةُ حَجُّ الْفُقَرَاءِ

“Jumat merupakan hajinya orang-orang fakir.”

Terkait hadits tersebut, Syekh Ihsan bin Dakhlan menjelaskan:

يَعْنِيْ ذَهَابُ الْعَاجِزِيْنَ عَنِ الْحَجِّ اِلَى الْجُمُعَةِ
هُوَ لَهُمْ كَالْحَجِّ فِيْ حُصُوْلِ الثَّوَابِ وَاِنْ تَفَاوَتَ وَفِيْهِ الْحَثُّ عَلَى فِعْلِهَا وَالتَّرْغِيْبُ فِيْهِ.

“Maksudnya, berangkatnya orang-orang yang tidak mampu berhaji menuju salat Jumat, seperti berangkat menuju tempat haji dalam hal mendapatkan pahala, meskipun berbeda tingkat pahalanya.” Dalam hadits ini memberi dorongan untuk melakukan Jumat (Syekh Ihsan bin Dakhlan, Manahij al-Imdad Syarh Irsyad al-‘Ibad.

Dalam hadits lain disebutkan:

مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ
وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

“Barang siapa membasuh pakaian dan kepalanya, mandi, bergegas Jumatan, menemui awal khutbah, berjalan dan tidak menaiki kendaraan, dekat dengan Imam, mendengarkan khutbah dan tidak bermain-main, maka setiap langkahnya mendapat pahala berpuasa dan shalat selama satu tahun” (HR. Al-Tirmidzi dan Al-Hakim)

Hari Jumat merupakan hari besar bagi umat Islam, karena itu Masjidil Haram lebih ramai dibandingkan dengan hari-hari biasanya.

Kalau kita bertanya kepada sebagian orang yang datang untuk menjalankan shalat Jumat di mesjid haram itu mereka datang dari tempat yang jauh, ada yang menempuhnya dengan kendaraan membutuhkan waktu empat sampai tujuh jam demi bisa shalat Jumat di mesjid Haram.

Karena hari Jumat bagi negara Saudi khususnya adalah merupakan hari libur mingguan, maka banyak keluarga di Saudi mengajak sanak keluarganya refreshing ke Mekkah sekaligus shalat Jumat di masjid Haram.

Di antara potongan teks khutbah Jumat di masjidil Haram yang pernah disampaikan syaikh Sudais adalah “Sesungguhnya seorang muslim yang shadiq adalah mereka yang berjalan di dalam kehidupan sebagai seorang yang sedang menuju Allah dengan dua sayap, rasa harap dan rasa takut. Ia beramal saleh. Kemudian berharap amalan tersebut diterima oleh Allah. Ia beramal dengan berharap rahmat dari Allah. Bersamaan dengan itu ia pun takut dengan murka dan adzab Allah. Takut dengan pergantian keadaan, adzab datang dan hilangnya kenikmatan. Dan takut kalau Allah membalikkan hatinya sehingga amal-amalnya tak diterima.”

Wallahu a’lam bishawab.

Makkah, 21 Oktober 2022

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi