Oleh: H. M Ali Moeslim
Bismillahirrahmanirriim
TOKOH Dracula dalam film fiksi Holywood penuh dengan propaganda, memelintir sejarah, dan menjadikan umat islam dalam kepemimpinan khilafah Ottoman Turqi seolah beringas, barbar kejam dan tak ber-prikemanusiaan.
Sesungguhnya tokoh Dracula dalam kehidupan nyata bukanlah fiksi, dia hidup abad 16 di eropa tepatnya Rumania sekarang, dia adalah Vlad III, dia bukan hantu, tapi dia adalah manusia seperti kita.
Dikisahkan Vlad dan adiknya yakni Raju menuntut ilmu di istanbul pusat kekhalifahan islam Ottoman, saat Vlad kembali dari Ottoman, Vlad Dracula mendapati sang ayah Vlad II sudah dikhianati oleh rakyat dan dikubur hidup-hidup oleh tentara Hungaria.
Untuk membalas dendam, di tahun 1456 Vlad Dracula berhasil merebut kekuasaan dan menjadi raja kerajaan Wallachia atau Rumania.
Meski dikenal berhasil meningkatkan ekonomi rakyatnya melalui pertanian, dan mempertahankan tanah air, namun dia juga adalah raja yang sangat kejam pada musuh-musuhnya.
Selain membunuh para pengkhianat, Raja Vlad Dracula juga membakar desa-desa milik rakyatnya hanya agar tentara Turki Ottoman yang dipimpin adiknya sendiri yang akan menghilangkan penindasan di Rumania tidak bisa mendapatkan apa-apa. Dia meracuni sumurnya dan mengakibatkan banyak rakyatnya mati keracunan hingga membakar rakyatnya yang sakit dan miskin.
Selama masa pemerintahannya hingga tahun 1462, Vlad Dracula sudah membunuh 100.000 orang termasuk rakyatnya sendiri.
Sungguh warisan Dracula tetap kekal bagi dunia, kekejaman tiada banding yang dia contohkan dan kebiadaban tanpa batas, tentara Ottoman yang B tertangkap oleh tentara Vlad Dracula ditusuk oleh kayu dari dubur sampai ke leher dan mayat mayat itu dijajarkan di pinggir pinggir sungai di tengah hutan Rumania. Sayangnya sampai saat ini Rumania mengakuinya sebagai pahlawan negara dalam perang salib, dan patung-patungnya bertebaran di Rumania.
Saat ini konsep Dracula, Vampir, dibuat dan dibungkus dengan bagus hingga memikat ummat Muslim dan melupakan wajah aslinya.
Boleh jadi kekejaman Dracula itu terulang kembali di masa yang akan datang, namun penggambaran para penguasa yang menghisap rakyat dengan memungut pajak “gila gilaan” dan berbagai segi kehidupan sedang masif dilakukakan di pelbagai belahan dunia bak Dracula.
Saat semua bidang kehidupan dipajaki dengan alasan demi pembangunan, itulah ciri dari sistem ekonomi kapitalis, yang mengandalkan pajak sebagai penghasilan utama negara. Namun tetap saja sesuatu yang menjadi hak rakyat seperti pendidikan dan kesehatan harus bayar, bahkan melalui institusi asuransi yang diklaim negara, kartu kepesertaan asuransi kesehatan, menjadi kartu sakti yang berpengaruh kepada syarat kepengurusan aspek yang lain dalam kehidupan.
Dalam sebuah riwayat;
عَنْ أَبِيْ الْخَيْرِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ عَرَضَ مَسْلَمَةُ بْنُ مَخْلَّدٍ وَكَانَ أَمِيرًا عَلَى مِصْرَرُوَ ُيْفِعِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ أَنْ يُوَلِّيَهُ الْعُشُوْرَ فَقَالَ إِنِّيْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِنَّ صَاحِبَ الْمَكْسِ فِيْ النَّارِ
“Dari Abu Khair RA beliau berkata ; “Maslamah bin Makhlad (gubernur di negeri Mesir saat itu) menawarkankan tugas penarikan pajak kepada Ruwafi bin Tsabit RA, maka ia berkata : ‘Sesungguhnya para penarik/pemungut pajak (diadzab) di neraka”[HR Ahmad 4/143, Abu Dawud 2930]
Dari Abu Hisyam as-Silmi berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أَئِمَّةٌ يَمْلِكُوْنَ رِقَابَكُمْ وَيُحَدِّثُوْنَكُمْ فَيَكْذِبُونَ، وَيَعْمَلُوْنَ فَيُسِيؤُونَ، لا يَرْضَوْنَ مِنْكُمْ حَتَّى تُحَسِّنُوا قَبِيْحَهُمْ وَتُصَدِّقُوْا كَذِبَهُمْ، اعْطُوْهُمُ الحَقَّ مَا رَضُوا بِهِ
“Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang mengancam kehidupan kalian. Mereka berbicara (benjanji) kepada kalian, kemudian mereka mengingkari (janjinya). Mereka melakukan pekerjaan, lalu pekerjaan mereka itu sangat buruk. Mereka tidak senang dengan kalian hingga kalian menilai baik (memuji) keburukan mereka, dan kalian membenarkan kebohongan mereka, serta kalian memberi pada mereka hak yang mereka senangi.” (HR. Thabrani)
Bagaimana sikap kaum muslimin terhadap penguasa yang demikian? Ubadah bin Shamit berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يَأْمُرُونَكُمْ بِمَا لاَ تَعْرِفُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا تُنْكِرُونَ فَلَيْسَ لاِؤلَئِكَ عَلَيْكُمْ طَاعَةٌ
“Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian ketahui (imani). Sebaliknya, mereka melakukan apa yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini tidak ada kewajiban bagi kalian untuk menaatinya.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)
Kemudian dalam riwayat yang lain, Rasulullah SAW bersabda,
اسْمَعُوا، هَلْ سَمِعْتُمْ أَنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ؟ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الحَوْضَ،َ
“Dengarkanlah, apakah kalian telah mendengar bahwa sepeninggalku akan ada para pemimpin? Siapa yang masuk kepada mereka, lalu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka, maka dia bukan golonganku, aku juga bukan golongannya. Dia juga tak akan menemuiku di telaga.” [HR. al-Tirmidzi, al-Nasai dan al-Hakim].
Wallahu a’lam bishawab