Gemerlap kota di jantung Eropa itu tak membuatnya gembira.
Meski sudah bertahun, dia tetap merasa itu bukan habitatnya.
Setelah sibuk di campus, di kamarnya dia habiskan waktunya.
Biarlah apa kata dunia, dia fokus pada tujuannya.
Kalau mau, dunia nyaris sudah dalam genggamannya.
Kalau rela, banyak wanita cantik akan menyukainya.
Tetapi kini dia sengaja seperti mendekam di dalam gua.
Karena yang menyenangkannya hanya satu, Ridha Tuhannya!
Kalian kira para penghuni gua dan anjingnya itu tanda-tanda kekuasaan Kami yang luar biasa?
(Ingatlah) saat pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo`a:
“Ya Tuhan kami, rahmatilah kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus di urusan kami semua”.
Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam itu gua,
Lalu Kami bangunkan mereka, agar terlihat mana yang lebih tepat menghitung berapa lama mereka di sana.
(QS al-Kahfi [18]:9-12)