Bukit Uhud, Saksi Bisu Kepahlawanan Para Sahabat

Jabal Uhud adalah nama sebuah bukit terbesar di Madinah. Letaknya ± 5km dari pusat kota Madinah, berada di pinggir jalan lama Madinah-Makkah. Di lembah bukit ini pernah terjad
i perang dahsyat antara kaum muslimin sebanyak 700 orang melawan kaum musyrik Makkah sebanyak 3000 orang. Dalam pertempuran tersebut, sahabat yang gugur sampai 70 orang syuhada, antara lain Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw.

Perang Uhud terjadi pada tahun ke-3 H. Waktu kaum musyrik Makkah sampai di perbatasan Madinah, umat Islam mengadakan musyawarah bersama para sahabat yang dipimpin oleh Nabi Muhammad saw. Banyak para sahabat mengusulkan agar umat Islam menyongsong kedatangan musuh di luar Kota Madinah, usul ini akhirnya disetujui oleh Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw. menempatkan beberapa orang pemanah di atas Gunung Arrimah (bukit sebelah utara Uhud), di bawah pimpinan Mush’ab bin Umair untuk mengadakan serangan-serangan bilamana kaum musyrik mulai menggempur kedudukan umat Islam. Dalam perang yang dahsyat tersebut, Islam sempat mendapat kemenangan yang gemilang sehingga kaum musyrik lari pontang-panting.

Namun, pemanah umat Islam yang berada di atas gunung tergoda, setelah melihat barang-barang yang ditinggalkan oleh musuh, sebagian besar mereka meninggalkan pos untuk turut menggambil harta rampasan perang, padahal Nabi Muhammad saw. telah menginstruksikan agar tidak meninggalkan pos meski apa pun yang terjadi.

Adanya pengosongan pos oleh pasukan pemanah tersebut dimanfaatkan oleh Khalid bin Walid (sebelum masuk Islam), seorang ahli strategi yang memimpin tentara berkuda (kaum musyrik) menggerakkan tentaranya kembali guna menyerang dari arah belakang (selatan) sehingga umat Islam mengalami kekalahan yang tidak sedikit yaitu sampai 70 orang sahabat gugur sebagai syuhada.

Para sahabat-sahabatnya yang menjadi perisai Nabi Muhammad saw. gugur karena badannya penuh dengan anak panah. Setelah perang usai, kaum musyrik mengundurkan diri kembali ke Makkah, maka Nabi Muhammad saw. memerintahkan agar para syuhada yang gugur dimakamkan di tempat mereka roboh, sehingga ada satu liang kubur berisi beberapa syuhada, kuburan Uhud waktu sekarang dikelilingi tembok.

Salam kepada Sayyidina Hamzah ra, Mush’ab bin Umair ra, dan para syuhada uhud:

اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَاعَمَّ النَّبِيِّ سّيِّدِنَا حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ المُطَالِبِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَااَسَدَ اللهِ وَاَسَدَ رسُوْلِ اللهِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَاسَيِّدَ الشُّهَدَاءِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَامُصْعَبَ بْن عُمَيْرِ يَا قَاعِدَ الْمُخْتَارِ. يَامَنْ أَثْبَتَ قَدَمَيْهِ علَى الرِّمَهِ حَتَّى أَتَاهُ الْيَقِيْنُ

“Assalamu’alaika wahai paman Nabi Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib.
Assalamu’alaika wahai singa Allah dan singa Rasulullah.
Assalamu’alaika wahai penghulu syuhada.
Assalamu’alaika wahai Mush’ab bin Umair, Assalamu’alaika wahai panglima pasukan pemanah, Assalamu’alaikum wahai yang mengokohkan kedua kakinya di atas Gunung Arrimah sampai datang ajalnya.”

Madinah, 21 Ramadhan 1444 H
Yuana Ryan Tresna

#JejakRasul

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi