Bukan Rajaban Biasa

Oleh. H. M Ali Moeslim

Bismillahirrahmanirriim

Terselip kebahagiaan jika bertemu bulan Rajab, khususnya di sebagian kampung-kampung zaman dulu. Tradisi Rajaban yakni peringatan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw. biasa diisi dengan mengadakan tabligh akbar, mengumpulkan masa di suatu tempat, di masjid, di halaman mesjid, bahkan di sebuah alun-alun.

Bagi anak-anak, tentunya bukan pengajiannya yang menjadi kebahagiaan, akan tetapi acara setelah pengajian, biasanya malam itu adalah malam “berlimpahnya” makanan yang secara sukarela dari orang-orang kampung bersedeqah untuk dinikmati bersama setelah pengajian, istilahnya adalah berkat. Bahkan, tidak jarang makanan tersebut bisa dibawa dan disantap di rumah.

Ternyata bulan Rajab adalah salah satu bulan haram dari tiga bulan haram lainnya, yang Allah SWT. tetapkan. Menurut Al-Qodhi Abu Ya’la, Rajab dinamakan bulan haram karena dua makna. Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan, orang-orang Jahilliyah pun meyakini demikian.

Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan dari pada bulan yang lainnya karena saking mulianya bulan haram, dan pada bulan Rajab juga sangat baik melakukan amalan ketaatan.

Bulan Rajab terletak antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya’ban. Bulan Rajab sebagaimana bulan Muharram termasuk bulan haram. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS At-Taubah ayat 36)

Keagungan bulan Rajab juga dilihat dari dilipatgandakannya kebaikan yang dilakukan. Maka dari itu, di bulan Rajab ini, ummat Islam dianjurkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya. Dalam sebuah Hadis, Rasulullah lebih banyak melakukan puasa (sunnah), lebih banyak selain bulan yang lain adalah pada bulan Rajab.

Kita mesti memperbanyak shalat, puasa, shalawat, istighfar, berdzikir membaca Al-Qur’an, bersedekah dan sebagainya demi menggapai ridho Allah SWT.

Di bulan Rajab, terjadi peristiwa penting bagi Nabi Muhammad Saw. dan ummat Islam. Pada malam 27 Rajab, Rasulullah melakukan perjalanan Isra Mi’raj.

Dalam perjalan satu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, kemudian menuju langit ke Sidratul Muntaha. Nabi Muhammad menghadap Allah SWT. dan mendapatkan perintah melaksanakan shalat wajib 5 waktu. Dalam sebuah Hadis Qudsi, Allah SWT. berfirman:

“Hai Muhammad, shalat lima waktu itu untuk tiap sehari semalam; pada setiap shalat berpahala sepuluh salat, maka itulah lima puluh kali salat. Dan barang siapa yang berniat untuk melakukan kebaikan, kemudian ternyata ia tidak melakukannya dituliskan untuknya pahala satu kebaikan. Dan jika ternyata ia melakukannya, dituliskan baginya pahala sepuluh kali kebaikan.”

Dalam sejarah kegemilangan ummat Islam, banyak peristiwa terjadi pada bulan Rajab, misalnya:

Pertama, kemenangan Perang Tabuk merupakan salah satu perang terbesar dalam cerita Nabi Muhammad Saw. Ini terjadi pada bulan Rajab tahun ke-9 Hijriah atau 630 M.

Perang ini berbeda dengan peristiwa serupa yang terjadi sebelumnya. Rasulullah Saw. menampakkan seluruh rencana perang, padahal biasanya menggunakan kode atau sandi yang tidak mudah diketahui musuh. Rasulullah juga berangkat bersama 30.000 pasukan saat musim panas sehingga terasa sangat sulit bagi pasukan Muslim. Pasukan ini disebut Jaisyul Usrrah karena berasa dalam kesulitan saat perang Tabuk.

Setelah di Tabuk, Rasulullah Saw. berpidato yang membakar semangat kaum Muslim. Namun, perang besar ternyata tidak terjadi, karena pasukan Romawi yang menjadi musuh Muslim berlindung dalam benteng di Syam.

Kedua, pembebasan Baitul Maqdis. Pada bulan Rajab, tepatnya 27 Rajab 58 H atau bertepatan pada 2 Oktober 1187 M bertepatam terjadinya pembebasan Baitul Maqdis. Allah SWT. memerintahkan jangan ada pertumpahan darah kecuali atas nama-Nya atau ummat Islam diserang lebih dulu. Hal inilah yang terjadi pada pembebasan Baitul Maqdis atau Al-Aqsa di Palestina pada 28 Rajab 583 Hijriah atau 2 Oktober 1187.

Baitul Maqdis berhasil dibebaskan Salahuddin Al-Ayubi atau Yusuf bin Najmuddin Al-Ayyubi. Salahuddin mulai menggerakkan pasukannya pada Jumadil Awal 583 Hijriah dan mulai melakukan penyerangan pada 26 Rabi Al-Thani 583 Hijriah. Setelah berhasil merobohkan dinding Palestina pada 25 Rajab 583 Hijriah, Salahuddin merebut kembali kota suci tiga agama tersebut dan membebaskan Baitul Maqdis.

Di samping kegemilangan, ada juga nestapa yang memimpa ummat terbaik ini, yakni satu peristiwa penting pada Bulan Rajab yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan kaum Muslim saat ini. 100 tahun lalu, Inggris dengan dukungan pengkhianat Arab dan Turki seorang Yahudi Dunamah Kemal Fasha at-Tarturk meruntuhkan Khilafah pada Bulan Rajab 1342 H atau 3 Maret 1924. Sejak saat itu, tidak ada lagi payung institusi politik global umat Islam yang mempersatukan ummat, melindungi ummat dan menerapkan syariah Islam secara total. Lebih kurang 100 tahun sejak saat itu ummat kehilangan Khilafah, sebuah negara adidaya yang mengemban Islam ke seluruh penjuru dunia.

InsyaAllah, momentum Rajab bukan sekadar memperingati peristiwa penting Isra’ dan Mi’raj dan mengingatkan arti penting shalat, atau kegemilangan ummat yang diraih pada masa lalu, bukan pula menangisi
keruntuhan institusi pelindung ummat, namun momentum seruan untuk lebih meningkatkan pemahaman akan ajaran Islam, pengamalan syariat Islam, dan perjuangan penegakan kewajiban tertinggi atau tajul furud (mahkota kewajiban) sebagai bentuk nyata meningkatnya ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Wallahu a’lam bishawab.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi