Berharap Ramadan Istimewa di Sepanjang Usia?

Oleh. Yuyun Rumiwati

Ramadan adalah nikmat terindah dari Sang Mahasempurna. Bahagia dan suka cita, adab yang seharusnya diberikan oleh tiap hamba-Nya. Terlebih yang selalu merindu bertemu dengan Ramadan.

Tiap insan berhak punya harapan terindah dalam hidupnya. Termasuk harapan terhadap momen Ramadan yang teranugerah untuk dirinya. Meski tiap Ramadan akan ada cerita manis dan asam.

Amal yang Ahsan (niat lillah dan sesuai syariat Islam) merupakan syarat diterima amal. Amal yang bikin Sang Kekasih Pujaan (Allah) rida itulah harapan andai Ramadan yang ada menjadi Ramadan terindah dan istimewa.

الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.”

Ramadan yang kita berharap Allah karuniakan ampunan terindah dalam hidup. Betapa ampunan adalah nikmat istimewa. Dengannya, jiwa-jiwa yang penuh salah dan khilaf bisa kembali ke fitrahnya.

Ramadan yang kita bercita membuahkan ampunan. Ya Dialah Rabb Yang Mahaluas rahmat-Nya. Maka, Ramadan dengan menyatukan hati dan pikiran agar selalu membawa kesan istimewa di tiap momennya, terkhusus limpahan rida, rahmat, dan ampunan-Nya.

Sebagaimana dalam doa yang senantiasa banyak dilantunkan umat di berbagai penjuru dunia. Dimana doa tersebut punya 4 poin pokok.

Dua poin yang sangat Rabbnya suka (persaksian tiada Tuhan selain Allah) dan permohonan ampun (istighfar) dari hamba pada Rabbnya. Adapun dua point berikutnya adalah hal yang amat disukai oleh para hamba yaitu diridai Allah dengan dimasukkan surga-Nya dan dibebaskan dari siksa api neraka.

Ramadan kapan pun dan dalam kondisi apa pun, seorang hamba selalu berharap bahwa Ramadan yang ia jalani adalah terbaik dan terindah yang Allah hadiahkan. Maka, semampunya berusaha menjaga tiap nikmat dan kualitas dalam beramal di dalamnya.

Ramadan menempa kesabaran dalam beramal salih. Pun Ramadan yang menempa kesabaran dalan menerima tiap ujian. Dengannya, lapangnya dada menjadi impian.

Maka, tidak heran dan berlebihan jika sebagai muhasabah dan pelecut amal salih, tiap insan berandai, “Andai tahun ini Ramadan terakhir dalam hidupnya.”

Tentu harapan ini adalah doa, harapan ini adalah impian istimewa agar tiap momen Ramadan tetap berharap istimewa pra, hari H, maupun pasca-Ramadan.

Andai Ramadan itu adalah terakhir untuk kita. Tentu kita berharap semua amanah dan tanggung jawab telah tertunai dengan pertolongan-Nya. Hingga kita tiada beban dan utang saat menghadap-Nya. Pun tidak membawa beban bagi wali dan kerabat serta sahabat yang ditinggalkan.

*
Berharap Ramadan istimewa di sepanjang usia, meski tak tahu kapan berakhirnya jatah usia di dunia fana.

Andai Ramadan itu adalah Ramadan terakhir untuk kita, maka impian untuk melihat umat menjadi umat yang meraih kemenangan adalah harapan terindah kita.

Betapa, tiap ujian diri pribadi dengan segala warna-warninya tak seberapa dibanding ujian umat tanpa Khilafah menaungi kehidupannya. Berbagai hak umat tergadai, kezaliman merajalela.

Maka dalam tiap doa, terlebih di bulan istimewa.

“Allahummansur ummatan sayyidina Muhammad.”

Harapan melihat umat benar-benar menang diliputi suka cita menjadi harapan terindah di tiap tahunnya.

“Wahai Sang Pemilik bulan mulia!

Ampuni kami yang penuh khilaf dan dosa.
Meremas kesempatannya dengan amalan biasa.
Padahal impian ingin istimewa.

Sungguh, di sinilah kami ambil berbagai pelajaran. Jangan pernah merasa telah melakukan teristimewa agar celah jemawa dan cepat puas beramal tersusupi setan musuh nyata.

Syukur adalah kewajiban, senantiasa belajar dan berbenah karena sadar masih jauh dari sempurna tentu menjadi buah yang lebih berharga dalam mengisi bulan-bulan kesempatan di dunia.

Surabaya, 8 Mei 2022

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi